Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Krisis Berkepanjangan Giring Venezuela Menuju Kebangkrutan?

Krisis Berkepanjangan Giring Venezuela Menuju Kebangkrutan? Kredit Foto: Reuters/Luis Parada
Warta Ekonomi, Jakarta -

Venezuela berada di ambang kegagalan yang berpotensi memicu kekacauan finansial yang besar di seluruh dunia.

Krisis tersebut terungkap setelah perusahaan milik negara PDVSA belum melakukan pembayaran hutang tunggal ke produsen minyak utama ONGC selama enam bulan.

Sebelumnya PDVSA menggunakan bank milik negara Rusia dan perusahaan energi India lainnya sebagai perantara untuk melakukan pembayaran.

Sejak April PDVSA belum melakukan pembayaran ke ONGC yang juga berutang $540 juta dalam simpanan dividen karena investasi yang dilakukan perusahaan India atas sebuah proyek energi di Venezuela.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan pekan lalu bahwa negara tersebut berencana untuk merestrukturisasi beberapa $60 miliar obligasi, sejumlah besar yang dipegang oleh PDVSA. ONGC Videsh, 'lengan' investasi luar negeri ONGC, mengungkapkan PDVSA telah jatuh di balik pembayarannya.

Perusahaan India tampaknya cukup tenang tentang kurangnya pembayaran selama setengah tahun dan menyatakan bahwa mereka bersedia memberi Maduro keuntungan dari keraguan tersebut.

Juru bicara ONGC Videsh mengatakan: "Mereka mendapat tantangan tertentu pada tahap ini," ungkapnya.

"Mereka telah meyakinkan bahwa mereka mengerjakannya (pembayaran iuran). Pada waktunya akan diselesaikan dan langkah tindak lanjut akan dilakukan," tambahnya.

Meskipun demikian, Venezuela bisa menyatakan kebangkrutan dalam beberapa jam. Pembayaran terakhir PDVSA tidak menghasilkan tagihan sebesar $1,1 miliar karena Jumat lalu.

Siobhan Morden, kepala strategi obligasi Amerika Latin di Nomura, mengatakan: "Belum ada komunikasi resmi mengenai penundaan pembayaran. Sangat aneh bahwa dana belum diterima dengan cukup waktu untuk diproses jika dana tersebut dikirim minggu lalu sebagaimana pejabat terkait

Menurut Bloomberg, Asosiasi Swap dan Derivatif Internasional telah sepakat untuk meninjau permintaan untuk menentukan apakah tahap default telah terjadi karena kurangnya pembayaran. Bank internasional telah menghentikan atau mengurangi kredit yang tersedia untuk PDVSA.

ISDA akan bertemu pada 13 November untuk pertemuan upaya restrukturisasi obligasi. Namun, investor AS jauh dari percaya diri mengenai pertemuan ini. Namun, Rusia bisa menyelamatkan Venezuela dari krisis jika setuju untuk membantu.

Diharapkan kedua negara akan menandatangani kesepakatan restrukturisasi hutang pada 15 November dengan jangka waktu sekitar 10 tahun, dengan pembayaran meningkat secara bertahap, seorang sumber yang mengetahui perundingan mengatakan pada hari Jumat.

?Venezuela harus membayar kembali sejumlah uang Rusia sebelum akhir tahun 2017 untuk kesepakatan tersebut,? ungkap sumber tersebut kepada wartawan, sebagaimana dikutip dari Express.co.uk, Senin (13/11/2017).

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Venezuela juga harus membayar eksportir Rusia untuk produk yang sudah dikirim.

Venezuela telah sepakat untuk merestrukturisasi hutang ke Moskow senilai $3 miliar berdasarkan persyaratan yang disepakati sebelumnya, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov sebelumnya mengatakan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: