Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Digitalisasi, Karyawan Hotel Terlatih Berkurang

Digitalisasi, Karyawan Hotel Terlatih Berkurang Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan disrupsi digital (digital disruption) mempengaruhi industri perhotelan dan dampaknya bisa positif dan negatif. Menurutnya, industri perhotelan tidak bisa memungkiri kalau okupansi hotel sangat terbantu oleh jasa yang disediakan dari Online Travel Agency (OTA).??

"(Komisi) OTA ini besar juga lho. Range-nya bisa antara 20-30 persen," ujar Hariyadi yang merupakan keluarga dari pemilik jaringan Hotel Sahid di Indonesia dalam acara jumpa pers di Hotel Grand Sahid Jaya di Jakarta, Senin (13/11/2017).

Akan tetapi, sambung Hari, para operator dan pemilik hotel kini harus menghadapi tantangan baru, yakni tergerusnya keuntungan karena para pemain OTA, yang kini menguasai permintaan kamar hotel melalui aplikasi dan web portalnya, meminta komisi yang cukup tinggi.

Selain tantangan tersebut, industri perhotelan kini tengah menghadapi kelebihan pasokan kamar dan hal ini menyebabkan para pemain meminta pemerintah setempat untuk menerapkan moratorium pemberian izin hotel baru, terutama di kota-kota besar di Indonesia, yang sudah sangat banyak jumlah hotelnya.?

"Menurut saya sih (moratorium), karena contohnya untuk daerah seperti Bali, Yogyakarta, Bandung, itu sudah sangat padat. Saya belum paham kenapa investornya masih tertarik membangun hotel (di situ) kalau nantinya tidak untung. Kan kita bisnis maunya untung. Ngapain kalau tidak untung karena pada akhirnya mereka akan kesulitan juga," ungkap Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ini.?

CNG Media and Events, yakni perusahaan yang bergerak di bidang pameran dan konferensi berbasis business-to-business (B2B), menggelar acara "The Hotel Week Indonesia", yang merupakan ajang konferensi dan eksibisi dengan fokus di bidang hotel dan pariwisata. Acara ini didukung oleh dua asosiasi besar yakni dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).?

Perhelatan yang di selenggarakan pada 23 hingga 25 November 2017 dan bertempat di Jakarta Convention Center di Jakarta, juga menyajikan forum diskusi yang di hadiri oleh CEO, direktur, general manager, pemilik, dan manajemen dari berbagai hotel. Selain itu, banyak eksibitor dari industri pendukung perhotelan seperti hotel investment, teknologi perhotelan, hotel design, hotel solution, dan interior eco-tech.?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: