Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investasi Proyek Pipa Gas Duri-Dumai Ditaksir Mencapai USD52,2 Juta

Investasi Proyek Pipa Gas Duri-Dumai Ditaksir Mencapai USD52,2 Juta Kredit Foto: Bambang Ismoyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar melangsungkan groundbreaking pembangunan pipa gas Duri-Dumai. Pada groundbreaking proyek kali ini dilakukan di kantor Kementerian ESDM Jakarta melalui video confrence dengan 2 lokasi proyek di Dumai, Provinsi Riau tepatnya di kilang Refinery Unit II Dumai (Pertamina) dan di Off Take Station (OTS) Dumai (PGN).?

Selain Arcandra, acara groundbreaking ini dihadiri oleh Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah, Direktur Utama PGN Jobi Triananda, Direktur Utama PLN Sofyan Basyir, dan Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani.

Arcandra mengatakan, Pipa gas ruas Duri-Dumai mempunyai diameter 40 inchi dan memiliki panjang kurang lebih 64 kilometer dengan titik awal di Dumai dan titik akhir di kilang Pertamina Refinery Unit II Dumai. Sementara nilai investasi proyek tersebut diperkirakan sebesar USD52,2 juta.

"Pipa ini memiliki panjang 64 kilometer, untuk nilai investasinya USD52 juta, dan mampu menyerap tenaga kerja 400 orang pada masa konstruksi," ujar Arcandra Tahar di Kementerian ESDM, Senin (13/11/2017).

Gas yang dialirkan oleh pipa tersebut milik Pertamina dan PGN dengan sumber gas dari Blok Corridor (ConocoPhillips), Blok Bentu (Energi Mega Persada), dan Blok Jambi Merang (JOB Pertamina-Talisman).

Pipa ini akan menyalurkan gas untuk kilang Pertamina Dumai, kebutuhan industri di Riau, kebutuhan pelabuhan, dan industri Petrokimia. Hal tersebut dalam rangka mendorong nilai tambah ekonomi daerah, nasional, serta daya saing industri.

Dalam kesempatan tersebut, Arcandra mengatakan bahwa pembangunan dan pengoperasian pipa gas Duri-Dumai ini merupakan wujud dari sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan penugasan kepada PT Pertamina (persero) Tbk dan PT PGN (Persero) Tbk melalui keputusan Menteri ESDM Nomor 597 K/12/MEM/2016 tanggal 27 Juni 2016.

Dirinya juga menjelaskan, proyek ini ditargetkan akan rampung paling cepat pada Oktober 2018 dan sudah bisa beroperasi. "Bisa selesai 11 bulan. Oktober 2018 sudah bisa mulai beroperasi," ujarnya.

Sebelumnya, pada 10 November pekan lalu, PGN dan Pertagas juga telah menandatangani perjanjian kerja sama operasi (KSO) pembangunan pipa gas Duri-Dumai di Kantor Kementerian BUMN. Dalam KSO tersebut, PGN menguasai 40 persen saham, dan 60 persen sisanya dimiliki Pertagas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: