Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Intiland Pacu Proyek Surabaya

Intiland Pacu Proyek Surabaya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Intiland Development Tbk (DILD) mengaku bakal terus memgembangkan proyek-proyek anyarnya di Jakarta dan Surabaya. Khusus untuk Surabaya, perseroan bakal memaksimalkan potensi pasar yang ada untuk mendongkrak kinerja perusahaan.?

Hingga saat ini perseroan sudah mengembangkan kawasan hunian, baik itu landed houses atau pun hunian vertikal. Proyek perkantoran, kawasan industri, komersial, dan ritel hingga pengelolaan lapangan golf dan sarana olahraga juga terus dikembangkan.

Hingga September tahun ini saja kontribusi yang dihasilkan dari proyek yang berlokasi di Surabaya mencapai 26% atau sekitar Rp787 miliar dari total marketing sales perusahaan yang sebesar Rp3 triliun.

Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiland Sinarto Dharmawan menjelaskan pasar properti di kota Surabaya memiliki prospek dan peluang yang baik. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dan menjadi pusat perekonomian dan bisnis untuk kawasan Indonesia bagian timur, pasar properti Surabaya terus mengalami pertumbuhan secara positif, sejalan dengan pertumbuhan perekonomian dan infrastruktur daerah.?

"Kami mendapatkan respons pasar yang baik terhadap proyek-proyek properti yang kami kembangkan. Sebagai developer, kami berusaha memenuhi beragam kebutuhan properti para konsumen, seperti untuk hunian, komersial, hingga mampu memberikan nilai tambah dalam menunjang gaya hidup saat ini," katanya di Jakarta, Senin (13/10/2017).

Meski begitu, dia mengakui bahwa tantangan pasar properti di Surabaya cukup berat sepanjang tahun ini. Perseroan juga merasakan adanya tren penurunan tingkat permintaan pasar, khususnya untuk produk-produk di segmen mixed-used dan high rise, seperti apartemen, komersial, dan perkantoran.?

Namun, dirinya optimistis pasar properti bakal membaik. Hal itu terefleksi dalam pertumbuhan permintaan lahan kawasan industri di Ngoro Industrial Park yang membukukan angka penjualan Rp531 miliar atau setara dengan penjualan 28 hektare.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: