Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PUSKOPI: Masyarakat Kalbar Inginkan Politik Dinasti Diamputasi

PUSKOPI: Masyarakat Kalbar Inginkan Politik Dinasti Diamputasi Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pusat Kajian Opini Publik (PUSKOPI) menggelar survei terkait opini masyarakat terhadap dalam Pilkada Kalimantan Barat (Kalbar), 2018 mendatang. Survei ini digelar sejak 26 Oktober hingga 5 November 2017 lalu.

Direktur Eksekutive PUSKOPI, Andri Gunawan mengatakan, mayoritas masyarakat menolak adanya politik dinasti. Penolakan ini, disampaikan warga terkait dengan pencalonan Karolin Margret Natasa menjadi Calon Gubernur Kalbar.?

?Tingkat penolakan sekitar 90,6% responden dari 1.815 orang responden. Alasan responden, majunya Karolin untuk menutup kegagalan pemerintahan Cornelis (Gubernur Kalbar),? kata Andry dalam keterangannya, Senin (13/11).?

Selain itu, hampir 89,7% masyarakat menilai, Partai Gerindra sudah salah langkah dalam mengusung Karolin. Jika dalam Pilpres 2019 mendatang Prabowo maju sebagai salah satu kandidat maka? responden tidak akan memilihnya.?

"Alasannya, suara yang sudah mereka berikan ke Gerindra pada tahun 2014, akan diberikan ke Karolin yang merupakan bukan kader Partai Gerindra. Masyarakat juga beropini, Gerindra seakan sudah dijual dalam Pilgub Kalbar ini," ujar Andri.?

Prestasi kerja dan pembangunan Gubernur Kornelis yang akan berakhir pada tahun depan juga menjadi sasaran survei PUSKOPI. Hasilnya, sebanyak 78,4%? masyarakat beropini tidak puas dengan hasil pembangunan, khususnya dalam bidang pendidikan, pembangunan Infrastruktur, kesehatan serta pembangunan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.?

?Hanya 9,4% menyatakan biasa saja dan hanya 12,2% saja yang merasa puas,? tambah dia.?

Jika pencalonan Karolin ditolak maka masyarakat karena dianggap poltik dinasti, lalu siapakah tokoh atau sosok yang seharusnya memimpin Kalbar 2018 mendatang??

Dari temuan survei yang mengukur elektabilitas dari 8 tokoh Kalbar, yakni H. Sutarmidji, Karolin Margret Natasya, Kartius, Lasarus, Michael Jeno, Milton Crosby, Ria Norsan dan Suryadman Gidot. Masyarakat menilai tokoh yang punya kredibilitas sebagai Gubernur yang bisa memimpin Kalbar dari keterpurukan yaitu Milton Crosby yang dipilih sekitar 89,4% responden.?

"Di posisi kedua, ada nama Sutarmidji, yang dipilih 88,7% responden. Persaingan antara Milton Crosby dengan sutarmidji ini sangat ketat, hanya selisih sedikit," tukasnya.?

Di posisi ketiga, ada nama Hildi Hamid 86,7%, kemudian Lasarus 84,7%, Kartius 83,9%, Ria Norsan 83,8%, Suryadman Gidot 83,6%, dan Karolin hanya 67,8%. Saat diuji simulasi tingkat elektabilitas 5 tokoh maka hasilnya lagi-lagi Milton Crosby mendapat suara 30,2 % yang ditempel ketat Sutarmidji 26,7%, Hildi Hamid 12,3 %, Lasarus 9,4 % Karolin Margret Natasya 6,3%, dan tidak memilih 15,1%.?

Untuk diketahui, penelitian ini mengunakan cara survei Jajak Pendapat yang melibatkan masyarakat Kalimantan Barat sebanyak1.815 orang, dengan metode pemilihan masyarakat yang dilibatkan adalah Multitage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 % dan Margin of Error sekedar -/+ 2,3%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: