Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pariwisata Catalonia 'Merosot Tajam' Imbas dari Krisis

Pariwisata Catalonia 'Merosot Tajam' Imbas dari Krisis Kredit Foto: Reuters/Albert Gea
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pariwisata Catalonia telah merosot hingga 15% dalam dua minggu sejak referendum kontroversial di kawasan tersebut mengenai kemerdekaan, pakar industri mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Serangan teror pada Agustus lalu di Barcelona dan resor di pinggir pantai Cambrils, yang menyebabkan 16 orang tewas, hampir tidak menenggelamkan angka turis, namun gambaran kekerasan polisi dan demonstrasi besar-besaran di sekitar pemungutan suara 1 Oktober yang merdeka membawa korban tewas membuat para wisatawan harus berfikir dua kali ketika ingin mengunjungi tempat tersebut.

Tidak ada tanda-tanda ketegangan yang mereda antara pemerintah Catalonia dan Spanyol setelah pemungutan suara, yang telah menyebabkan krisis politik terbesar Spanyol selama 40 tahun, dan telah menyaksikan ribuan orang di jalan-jalan karena menentang demonstrasi untuk dan melawan gerakan kemerdekaan.

Pada hari Kamis, pemerintah Spanyol mengatakan akan membuat ancaman yang bagus untuk menunda otonomi Catalonia dan menerapkan peraturan langsung setelah presiden di wilayah tersebut menolak untuk kemerdekaan. Dirinya berencana mengadakan pertemuan darurat mengenai masalah tersebut pada hari Sabtu.

Jos? Luis Zoreda, wakil presiden asosiasi turis Exceltur, mengatakan aktivitas wisata di Catalonia telah turun 15% dalam minggu-minggu setelah referendum dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Catalonia menyambut sekitar 18 juta pengunjung tahun lalu, dan pariwisata menyumbang sekitar 12% dari PDB kawasan ini, dengan industri dan perdagangan sebagai kontributor utama lainnya. Lebih dari 400.000 orang di Catalonia bergantung pada industri pariwisata sebagai mata pencaharian pekerjaan.

Zoreda menambahkan bahwa pemesanan telah "terjun bebas sekitar 20% untuk kuartal terakhir tahun 2017, terutama di Barcelona, pada musim biasanya untuk konferensi, liburan dan belanja pariwisata", terutama di kalangan wisatawan internasional.

Penurunan 20% akan mewakili kerugian sekitar 1,1 miliar euro, menurut Zoreda. Exceltur mengatakan bahwa penurunan ini terbatas pada Catalonia dan tidak ada kemerosotan di wilayah Spanyol lainnya, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Selasa (14/11/2017).

Dalam pernyataannya pada hari Kamis, pemerintah Spanyol mengulangi klaimnya bahwa dorongan baru-baru ini untuk kemerdekaan Catalonia merusak ekonomi, mengkritik pemerintah daerah karena "secara sengaja dan sistematis mencari konfrontasi kelembagaan, meskipun ada 'kerusakan serius' yang menyebabkan adanya koeksistensi dan ekonomi Catalonia".

Awal pekan ini, Spanyol menurunkan perkiraan ekonominya untuk tahun 2018 karena biaya krisis mulai meningkat.

"Dalam waktu singkat hotel kami telah melihat kamar dibatalkan karena konferensi telah ditunda," ungkap Alfonso del Poyo, wakil presiden Meli? Hoteles Internacional. Meli? memiliki delapan hotel di Catalonia, lima di Barcelona, dan melihat pemesanan turun sebesar 4% setelah 1 Oktober.

"Situasinya sangat mengkhawatirkan, terutama bagi yang bergantung pada pasar internasional," pungkas Del Poyo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: