Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasca Gempa, Ribuan Warga Iran 'Tidur Beratapkan Langit'

Pasca Gempa, Ribuan Warga Iran 'Tidur Beratapkan Langit' Kredit Foto: Cnn.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ribuan orang Iran telah menghabiskan malam kedua di luar rumah dalam suhu yang sangat dingin setelah gempa dahsyat melanda bagian barat negara tersebut.

Pemerintah berebut untuk mendapatkan bantuan ke daerah yang terkena dampak terburuk di provinsi pegunungan Kermanshah, di mana ratusan rumah hancur.

Lebih dari 430 orang tewas dan sekitar 7.000 terluka saat gempa tersebut melanda dekat perbatasan Iran-Irak pada hari Minggu.

Iran telah mengumumkan pada hari Selasa (14/11/2017) sebagai hari berkabung nasional. Presiden Hassan Rouhani dijadwalkan mengunjungi kawasan tersebut namun organisasi media internasional tidak diizinkan untuk mengunjungi daerah-daerah yang dilanda gempa.

Kantor berita negara Iran Irna mengatakan 430 orang tewas di negara tersebut. Di daerah yang jarang penduduknya di seluruh perbatasan Irak, sembilan orang meninggal dan beberapa ratus lainnya terluka.

TV pemerintah Iran mengatakan ribuan korban selamat telah menghabiskan satu malam lagi di kamp darurat atau di tempat terbuka. Warga takut untuk kembali ke rumah yang masih utuh karena masih banyaknya puluhan gempa susulan.

"Ini adalah malam yang sangat dingin, kami butuh bantuan Kami membutuhkan segalanya. Pihak berwenang harus mempercepat pertolongan mereka," ungkap seorang wanita muda tunawisma di Sarpol-e-Zahab, wilayah di mana sebagian besar korban meninggal, sebagaimana dikutip dari BBC, Selasa (14/11/2017).

Satu lembaga bantuan mengatakan 70.000 orang membutuhkan tempat berlindung dan PBB mengatakan bahwa pihaknya "siap membantu jika diperlukan".

Kemudian pada hari Senin, pejabat darurat Iran mengatakan bahwa pencarian untuk lebih banyak korban selamat sebagian besar berakhir.

Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari, kepala Korps Pengawal Revolusioner Islam (IRGC), mengatakan bahwa kebutuhan mendesak adalah tenda, air dan makanan.

"Bangunan baru dibangun, diangkat dengan baik, tapi rumah-rumah tua yang dibangun dengan tanah hancur total," ungkapnya kepada televisi pemerintah saat berkunjung ke wilayah yang terkena dampak.

Bulan Sabit Merah Iran mengatakan banyak daerah kekurangan air dan listrik dan persediaan bantuan terhambat oleh jalan yang tersumbat. Helikopter militer Iran ikut ambil bagian dalam upaya bantuan. Sekitar 30 tim Bulan Sabit Merah bekerja di zona gempa, kantor berita resmi Irna melaporkan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: