Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Krisis Rohingya: Militer Myanmar Bantah Segala Tudingan Miring

Krisis Rohingya: Militer Myanmar Bantah Segala Tudingan Miring Kredit Foto: Reuters/Danish Siddiqui
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tentara Myanmar telah merilis hasil penyelidikan internal di mana dirinya membebaskan diri dari kesalahan menyangkut krisis Rohingya.

Militer Myanmar menyangkal telah membunuh orang Rohingya, membakar desa mereka, memperkosa wanita dan anak perempuan, dan mencuri harta benda.

Pernyataan tersebut bertentangan dengan bukti yang dilihat oleh koresponden BBC tentang krisis yang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa disebut "contoh buku teks tentang pembersihan etnis".

Amnesty International mengatakan bahwa laporan tentara tersebut merupakan upaya "menutupi kesalahan". Organisasi hak asasi manusia meminta pencari fakta PBB untuk diizinkan masuk ke wilayah tersebut, sebagaimana dikutip dari BBC, Selasa (14/11/2017).

Akses media ke daerah tersebut sangat dibatasi namun pada satu perjalanan yang dikontrol ketat, koresponden BBC Asia Tenggara Jonathan Head melihat pria Buddhis setempat mendirikan sebuah desa Rohingya di depan polisi bersenjata.

Lebih dari setengah juta orang minoritas Rohingya tanpa kewarganegaraan telah melarikan diri dari Myanmar yang mayoritas beragama Buddha sejak Agustus tahun ini, setelah sebuah operasi kontra-pemberontakan dalam menanggapi militan Rohingya yang menyerang pos polisi dan membunuh anggota pasukan keamanan Myanmar .

Banyak yang mencapai Bangladesh beberapa dengan luka akibat timah panas yang bersarang di tubuh mereka atau luka lainnya. Kemudian, laporan tersebut juga mengatakan bahwa tentara Burma yang didukung oleh massa Buddhis setempat telah membakar desa mereka dan menyerang dan membunuh warga sipil.

Namun dalam sebuah pernyataan yang diposting ke Facebook, militer Myanmar mengatakan telah mewawancarai ribuan penduduk desa yang mendukung bantahannya. Penduduk desa, jelasnya, sepakat bahwa pasukan keamanan:

  • ???? tidak menembak pada "penduduk desa yang tidak bersalah"
  • ???? tidak melakukan "kasus kekerasan seksual dan pemerkosaan terhadap perempuan"
  • ???? tidak "menangkap, memukul dan membunuh penduduk desa"
  • ???? tidak mencuri perak, emas, kendaraan atau binatang dari penduduk desa
  • ???? tidak membakar masjid
  • ???? tidak "mengancam, menggertak dan mengusir penduduk desa"
  • ???? tidak membakar rumah

Laporan tentara Myanmar mengatakan "teroris" dari dalam komunitas Rohingya (yang disebut Bengali) bertanggung jawab atas rumah yang terbakar, dan ratusan ribu orang yang melarikan diri melakukannya karena mereka diinstruksikan untuk melakukan hal tersebut dan mengkhawatirkan para teroris.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: