Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korea Selatan: AS Tak Boleh Serang Korea Utara Tanpa Persetujuan dari Seoul

Korea Selatan: AS Tak Boleh Serang Korea Utara Tanpa Persetujuan dari Seoul Kredit Foto: Reuters/Issei Kato
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump di "dalam situasi apapun" tidak mengambil tindakan militer melawan Korea Utara tanpa persetujuan pemerintah di Seoul, ketua partai berkuasa Korea Selatan, Choo Mi-ae, mengatakan dalam sebuah pernyatan pada hari Rabu.

"Presiden Trump sering menekankan bahwa dirinya menaruh semua pilihan di atas meja," ungkap Choo kepada sebuah institusi di Washington, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (16/11/2017).

"Kami ingin memastikan bahwa pilihan perang lain ini tidak ditempatkan di atas meja. Dalam keadaan apapun, AS tidak dapat melanjutkan dan menggunakan opsi militer tanpa persetujuan dari Korea Selatan," ujarnya.

"Kita harus mencari penyelesaian damai atas masalah ini dengan cara apa pun yang tersedia bagi kita," tambahnya.

Ucapan tersebut oleh Choo, yang diharapkan bertemu dengan pejabat administrasi Trump di Washington, menggarisbawahi kekhawatiran Korea Selatan bahwa serangan A.S. terhadap program nuklir dan rudal Korea Utara dapat memprovokasi pembalasan Korea Utara yang menghancurkan terhadap Korea Selatan.

Ketika berkunjung ke Seoul pekan lalu, Trump memperingatkan Korea Utara bahwa dirinya siap untuk menggunakan seluruh kekuatan militer A.S. untuk menghentikan serangan apapun, namun juga mendesak Pyongyang untuk segara "membuat kesepakatan."

Trump, yang sebelumnya telah menyatakan upaya negosiasi dengan Korea Utara hanya membuang-buang waktu, tidak ingin melakukan pembicaraan dan telah mengirimkan sinyal yang beragam mengenai ketertarikannya pada negosiasi.

Berbicara saat kembali dari Asia, Trump mengatakan bahwa dirinya dan Presiden China Xi Jinping telah menolak sebuah "pembekuan untuk pembekuan" kesepakatan.

China dan Rusia sebelumnya telah menganjurkan rencana semacam itu, di mana Amerika Serikat dan Korea Selatan menghentikan latihan militer besar dengan imbalan Korea Utara menghentikan program senjatanya. Tidak jelas apakah ini yang dimaksud Trump.

"Kami sepakat bahwa kami tidak akan menerima apa yang disebut kesepakatan 'pembekuan untuk pembekuan' seperti yang telah gagal secara konsisten di masa lalu," tutur Trump.

Tidak ada komentar langsung dari kedutaan China di Washington. Pyongyang telah menunjukkan sedikit minat dalam negosiasi, setidaknya sampai dirinya telah mengembangkan rudal tipet yang mampu menyerang daratan A.S.

Choo yang notabene sebagai kolega dari Presiden sekaligus anggota Partai Demokrat Moon Jae-in telah menganjurkan upaya dialog dengan Korea Utara, dan mengatakan bahwa Seoul mendukung kebijakan Trump untuk menekan tekanan maksimum kepada Pyongyang melalui sanksi dan seharusnya tidak ada pembicaraan demi perundingan.

Namun, dirinya mengatakan menghalangi kesempatan untuk berdialog dapat memicu "salah perhitungan" Korea Utara.

Dirinya menolak untuk mengatakan apakah dirinya puas dengan upaya terbatasnya administrasi Trump untuk berbicara dengan Pyongyang dalam rangka menyelesaikan krisis yang berasal dari upaya Korea Utara untuk mengembangkan rudal bertingkat nuklir yang mampu menyerang Amerika Serikat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: