Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sah! Singapura Tangguhkan Hubungan Dagang dengan Korea Utara

Sah! Singapura Tangguhkan Hubungan Dagang dengan Korea Utara Kredit Foto: Reuters/Edgar Su
Warta Ekonomi, Singapura -

Singapura telah menghentikan hubungan perdagangan dengan Korea Utara, mitra dagang utama Pyongyang yang terakhir untuk memutuskan hubungan komersial dengan sanksi keras terhadap U.N. mengenai program senjata, sebuah pemberitahuan pabean yang diperoleh pada hari Kamis menunjukkan.

Langkah tersebut terjadi sekitar dua bulan setelah Amerika Serikat memberlakukan sanksi terkait Korut pada sejumlah perusahaan dan individu, termasuk dua entitas yang berbasis di Singapura.

"Singapura akan melarang semua barang yang diperdagangkan secara komersial dari atau ke Republik Rakyat Demokratik Korea Utara (DPRK)," ungkap pabean negara kota tersebut dalam pemberitahuan yang dikirim ke pedagang dan wakil agen pada hari Selasa yang lalu, merujuk negara Korea Utara dengan nama resminya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (16/11/2017).

Penangguhan tersebut akan mulai berlaku pada 8 November, Fauziah A. Sani, kepala strategi perdagangan dan keamanan untuk direktur jenderal bea cukai mengatakan dalam pemberitahuan tersebut.

Pelarangan berulang atas larangan baru tersebut dapat dikenai hukuman denda hingga S$200.000 ($147,340.50) atau empat kali lipat dari nilai barang yang diperdagangkan, dipenjara hingga tiga tahun, atau keduanya, ditambahkan.

Singapura adalah mitra dagang terbesar ketujuh Korea Utara. Filipina, mitra dagang terbesar kelima Pyongyang telah menghentikan upaya perdagangan dengan Korea Utara pada bulan September untuk memenuhi resolusi PBB.

Ketegangan di Semenanjung Korea telah meningkat saat pemimpin muda Korea Utara, Kim Jong Un, telah meningkatkan pengembangan senjata yang bertentangan dengan sanksi PBB.

Korea Utara telah menguji serangkaian rudal tahun ini, termasuk yang terbang di atas Jepang dan melakukan uji coba nuklir keenam dan terbesar pada bulan September.

Pyongyang mempertahankan kehadiran diplomatik di Singapura, dengan sebuah kedutaan di distrik keuangannya.

Pada bulan September, Singapura mengeluarkan sebuah travel advisory yang mendesak warga untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting ke Korea Utara, di mana tidak memiliki perwakilan diplomatik.

Dalam sebuah wawancara dengan National Public Radio pada bulan Mei, Menlu Singapura Vivian Balakrishnan, mengatakan bahwa negara tersebut belum siap untuk memotong semua hubungan diplomatik dengan Korea Utara.

Pada Januari tahun lalu, Chinpo Shipping Company (Private) Ltd yang berbasis di Singapura didenda S$180.000 karena telah memfasilitasi pengiriman senjata ke Korea Utara yang melanggar sanksi PBB.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: