Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ternyata Ini Faktor Investasi Lesu di NTT...

Ternyata Ini Faktor Investasi Lesu di NTT... Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Kupang -

Semuel Rebo selaku Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) NTT,? menyatakan pemkab belum optimal dalam mendorong promosi investasi, sehingga berdampak pada minumnya investasi di daerah.

Selain itu, belum semua daerah memiliki institusi yang mendukung kehadiran investor, tetapi masih bergabung dengan Bappeda NTT, kata Semuel Rebo kepada Antara, di Kupang, Sabtu (18/11/2017).

Semuel mengemukakan hal itu, berkaitan dengan masih ada sejumlah daerah di NTT, yang hingga triwulan tiga tahun 2017, belum ada realisasi investasi.

Kabupaten-kabupaten di NTT yang realisasi investasi masih nol persen yaitu Kabupaten Malaka, Lembata, Ende, Sabu Raijua, Nagekeo, Ngada, Manggarai dan Sumba Barat Daya (SBD).

Sementara Kota Kupang tercatat memiliki investasi paling banyak yaitu, Rp1,4 triliun lebih, disusul Kabupaten Sumba Timur sebesar Rp724 miliar lebih dan Manggarai Barat sebesar Rp299 miliar lebih.

Menurutnya, daerah-daerah belum optimal melakukan promosi-promosi investasi, karena kendala dana promosi.

"Bagaimana promosi hadir di satu tempat, harus ada penyiapan dana dan bahan promosi. Nah, ini perlu diperjuangkan dan butuh perhatian yang lebih," ujarnya

"Daerah yang sudah dikenal, masih promosi karena kita menganggap promosi itu mahal. Promosi itu mahal, butuh proses secara terus menerus untuk ke depan," tuturnya.

"Faktor lainnya adalah di NTT sampai saat belum ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang memungkinkan investor bisa dengan leluasa melakukan investasi," pungkasnya.

Faktor lain yang paling siginifkan adalah lahan yang selalu menjadi masalah di lapangan, yang menyebabkan para investor menarik diri. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: