Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ganjar Minta Bunga Bank Rendah, untuk UMKM Katanya

Ganjar Minta Bunga Bank Rendah, untuk UMKM Katanya Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Magelang -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong suku bunga bank rendah untuk pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah guna mengentaskan kemiskinan.

"Saya lagi mendorong suku bunga rendah, transfer dana desa dan sebagainya bisa disimpan di Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan kalau bisa bunganya dibatasi, jangan tinggi-tinggi," katanya di Magelang, Sabtu (18/11/2017).

Ia menyampaikan hal tersebut pada Indonesia International Microfinance Forum (IIMF) di Akmil Magelang yang dihadiri antara lain para kepala BPD se-Indonesia, Ketua Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Kresno Sediarsi, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno.

Ganjar menuturkan kalau memakai suku bunga BI sekarang 4,25 persen dan dipatok di angka tersebut maka dana pembiayaan sangat murah untuk pembiayaan khusus bagi pengentasan kemiskinan.

Ia mengatakan warga miskin yang ingin berusaha selalu mengatakan tidak punya ilmu pengetahuan atau keterampilan yang cukup dan mengalami persoalan pada akses perbankan terutama kalau dibenturkan dengan jaminan.

"Kalau suku bunganya masih tinggi tentu tidak menarik, syarat sulit tidak punya jaminan, maka skim khusus bisa diarahkan pada profesi khusus yang diperlukan," katanya.

Ganjar mengaku bahwa ide awal mencetuskan IIMF 2017 tidak lain karena pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah yang cenderung sedikit menglami penurunan. Selain itu, problem lain yang mendesak untuk dipecahkan ialah masalah tingkat pengangguran.

Dirut Bank Jateng Supriyatno berharap kegiatan ini dapat menjadi stimulan bagi berbagai BPD yang ada untuk dapat menciptakan produk kredit murah tanpa agunan serta dapat langsung diakses oleh nasabah.

"Semoga ke depan event seperti ini dapat kembali digelar serta mampu memberikan manfaat bagi perekonomian Jawa Tengah khususnya dan Indonesia pada umumnya," katanya.

Ketua Asbanda Kresno Sediarsi mengatakan sesuai prinsip OJK sudah seharusnya BPD mengutamakan layanan pada pengembangan sektor UMKM sebagai basis ekonomi kerakyatan.

"BPD di Indonesia harus memiliki kapasitas untuk menggenjot pelebaran sayap di bidang mikro finance," katanya.

Ia berharap BPD di seluruh Indonesia mampu meningkatkan kredit produktif karena sejauh ini mereka masih memfokuskan diri pada kredit konsumtif.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: