Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Curah Hujan Tinggi, Harga Beras Naik Tipis

Curah Hujan Tinggi, Harga Beras Naik Tipis Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Lebak -

Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Banten selama sepekan terakhir ini naik tipis akibat curah hujan cenderung meningkat.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Orok Sukmana di Lebak, Minggu mengatakan berdasarkan pantauan di Pasar Rangkasbitung, Maja, Warunggunung, Malingping dan Muncang harga beras terjadi kenaikkan rata-rata dua persen.

Kenaikkan beras itu tidak perlu dilakukan intervensi pemerintah daerah untuk melakukan operasi pasar.

Penyebab kenaikkan harga beras itu akibat gerakan percepatan tanam menyusul tibanya musim hujan.

Selain itu juga musim hujan para pemilik pabrik penggilingan beras kesulitan dalam pengeringan gabah.

Kebanyakan pabrik penggilingan beras di Kabupaten Lebak hanya mengandalkan pengeringan gabah dari sinar matahari.

Karena itu, jika curah hujan tinggi maka gabah padi tidak bisa dikeringkan.

Apabila, curah hujan terus menerus hingga Januari 2018 diperkirakan harga beras terjadi lonjakan di pasaran.

"Kami akan melakukan operasi pasar jika harga beras sudah mencapai 10 persenagar daya bli masyarakat meningkat," katanya.

Menurut dia, saat ini harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak mengalami kenaikkan tipis.

Harga beras jenis kualitas I dijual Rp9.700/Kg dari sebelumnya Rp9.533/kg, beras kualitas II semula Rp8.833/Kg menjadi Rp8.967/kg sedangkan harga beras jenis kualitas III naik dari Rp8.167/Kg menjadi Rp8.250/Kg.

Kenaikkan beras itu rata-rata dua persen dari harga sebelumnya, namun kemungkinan harga beras terus bergerak akibat cuaca buruk tersebut.

"Kami akan mengoptimalkan pemantauan harga kebutuhan pangan, terlebih menghadapi Natal dan Tahun Baru," katanya.

H Baden (60) seorang pedagang beras di Pasar Rangkasbitung mengaku meskipun harga beras mengalami kenaikan tetapi pasokan dari pabrik pengggilingan berjalan lancar dan aman.

"Hingga saat ini pasokan beras lokal masih melimpah dan belum perlu didatangkan dari luar daerah," katanya.

Sementara itu, Nurmanah (30) seorang pembeli di Pasar Rangkasbitung bingung dengan adanya kenaikan harga beras sehingga uang belanja harian terpaksa ditambah pula.

"Kami berharap kenaikkan harga beras bisa secepatnya ditangani oleh pemerintah agar daya beli masyarakat stabil," katanya. (ANT)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: