Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri BUMN Akan Pantau Pembangunan Ekonomi Papua

Menteri BUMN Akan Pantau Pembangunan Ekonomi Papua Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jayapura -

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M Soemarno mengagendakan pemantauan pembangunan ekonomi terutama dari aspek pemerataan dan meninjau program keadilan sosial penyetaraan harga kebutuhan pokok di kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Provinsi Papua.

Berdasarkan jadwal kunjungan Menteri BUMN yang diterima dari Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Minggu (19/11/2017), Menteri Rini akan berkunjung ke tiga kabupaten yakni Puncak Jaya, Jayawijaya, dan Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Rencana pada 20 November, Menteri BUMN akan berdialog dengan dua kelompok peserta pelatihan budi daya dan pasca panen kopi dari sentra Distrik Yagara dan Distrik Wolo serta meninjau program penyetaraan harga Semen dan sekaligus berdialog dengan masyarakat," ujar Kepala Humas Pemkab Jayawijaya Meitty W Nahuway.

Namun, kata Meitty, masih ada kemungkinan perubahan jadwal kunjuungan Menteri BUMN karena masih akan ada rapat koordinasi hari ini. Rini dijadwalkan meninjau kebun kopi serta menyerahkan alat pengupas dan pengering buah kopi Arabika untuk petani kopi di Jayawijaya.

Namun, sebelum menuju Kabupaten Jayawijaya di hari yang sama, kata Meitty, Menteri dijadwalkan berkunjung ke Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang untuk meninjau agen premium dan minyak solar (APMS) serta melakukan sidak lapangan BBM satu harga.

Rini juga direncanakan bersama masyarakat Kabupaten Puncak Jaya mendeklarasikan "banggamenyeduhkopipapua" serta menyerahkan bantuan, meninjau penurunan harga tiga bahan pokok oleh PPI dan meninjau penyetaraan harga semen oleh Semen Indonesia.

Sebelum kembali ke Kabupaten Jayapura pada Selasa (21/11/2017), Menteri akan meninjau kemanfaatan branchless-banking?oleh Bank Mandiri di Kabupaten Puncak Jaya pada sekitar pukul 11.30 waktu setempat.

Pada Agustus lalu, Menteri dalam kunjungan kerja ke Jayawijaya, mengajak petani lokal untuk meningkatkan jumlah produksi kopi Arabika agar pendapatan mereka juga bisa lebih baik dari sebelumnya. Dari hasil diskusi bersama petani kopi saat itu, Rini mengatakan kendala yang menghambat petani kopi adalah karena rendahnya pemasaran.?

"Salah satu permasalahannya biaya angkut ke kota itu mahal. Nah, ini sedang kita carikan jalan supaya masyarakat Jayawijaya bisa mendapat keuntungan yang lebih baik," kata Meitty. (FNH/Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: