Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kebutuhan Daging Ayam di Rejang Lebong Capai 8 Ton per Hari

Kebutuhan Daging Ayam di Rejang Lebong Capai 8 Ton per Hari Kredit Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Warta Ekonomi, Rejang Lebong -

Kebutuhan daging ayam bagi kalangan masyarakat Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mencapai delapan ton per hari.

Menurut keterangan Fauzi Direktur CV Memey yang menjadi pemasok ayam potong bagi kebutuhan pedagang di beberapa pasar tradisional di daerah itu, saat berada di Pasar Atas Curup, Minggu (19/11/2017), kebutuhan ayam potong ini sebagian besar didatangkan dari luar daerah.

"Dari kebutuhan delapan ton ini, enam ton didatangkan dari luar daerah sedangkan dua tonnya merupakan hasil produksi peternak yang ada di Rejang Lebong," katanya.

Tingginya kebutuhan daging ayam potong di wilayah itu, tambah dia, selain untuk kebutuhan rumah tangga juga rumah makan yang ada di Rejang Lebong. Tingginya konsumsi daging ayam ini menandakan warga Rejang Lebong saat ini sudah mengalihkan pemenuhan kebutuhan protein hewani yang biasanya ke daging sapi atau kerbau ke daging ayam.

"Tingginya harga daging saat ini membuat warga mengalihkan pemenuhan kebutuhan protein hewani ke ayam potong maupun ikan. Selain itu, saat ini daging ayam juga sudah dijadikan bahan pengganti daging untuk membuat bakso, siomay, dan lainnya," ujar Fauzi.

Sementara itu, dari total kebutuhan daging ayam potong di Rejang Lebong tersebut CV Memey yang didukung oleh PT Satwa Jaya Kota Lubuklinggau, Sumsel dan PT Ciongmas Adi Satwa yang tergabung dalam Javva Grup per harinya bisa memasok 2-3 ton per hari.

Hadirnya perusahaan yang dipimpinnya itu di Rejang Lebong, kata Fauzi, saat ini harga jual ayam potong lebih terkendali dan sesuai dengan patokan nasional serta menghindari adanya monopoli pasar dengan harga jual antara Rp28.000-34.000 per kg, sedangkan sebelumnya bisa mencapai Rp48.000 per kg.

"Ayam potong yang dipasok oleh CV Memey pemotongannya sudah berdasarkan syariat Islam, dan dilakukan oleh tenaga khusus sehingga umat Muslim tidak perlu khawatir akan kehalalan ayam potong yang akan mereka konsumsi," kata Fauzi. (FNH/Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: