Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mugabe Tak Jadi Mundur, Kericuhan Pecah di Zimbabwe

Mugabe Tak Jadi Mundur, Kericuhan Pecah di Zimbabwe Kredit Foto: Reuters/Philimon Bulawayo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Krisis Zimbabwe yang terus berlanjut turun menjadi kekacauan langsung pada hari Minggu setelah presiden Robert Mugabe gagal mengumumkan pengunduran dirinya sebagaimana diperkirakan secara luas dalam sebuah pidato nasional mengenai televisi langsung.

Sebagai gantinya, dalam sebuah pidato 30 menit yang bertele-tele, Mugabe tidak memberikan konsesi kepada para kritikusnya, puluhan ribu orang yang berbaris meminta pengunduran dirinya atau komandan tentara yang memimpin pengambilalihan militer pekan lalu.

Sebaliknya, otokrat berusia 93 tahun itu mengatakan bahwa "kita tidak dapat dibimbing oleh kepahitan atau balas dendam yang tidak akan membuat kita menjadi lebih baik untuk warga Zimbabwe," ujarnya.

Mugabe juga mengatakan bahwa dirinya akan memimpin sebuah kongres khusus partai berkuasa Zanu-PF yang dijadwalkan untuk bulan depan, serta menunjukkan bahwa dia tidak memiliki niat segera untuk mengundurkan diri.

Mugabe, yang berulang kali menyebutkan warisan perang pembebasan brutal Zimbabwe pada tahun 1970an, mengatakan bahwa dia yakin jika "operasi" militer yang diluncurkan pada hari Selasa lalu oleh komandan militer dimotivasi oleh sebuah "keprihatinan patriotik yang dalam terhadap stabilitas bangsa" dan "tidak merupakan ancaman terhadap tatanan konstitusional yang oleh dirinya dan warga Zimbabwe sayangi".

"Saya sadar bahwa banyak perkembangan telah terjadi di partai tersebut, mengingat kegagalan masa lalu, dan kemarahan yang mungkin mereka picu di beberapa tempat, tapi saya yakin bahwa dari malam ini seluruh bangsa kita akan memberikan dukungan kepada pemimpin sekarang," jelas Mugabe, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Senin (20/11/2017).

Sebelumnya pada hari itu, pemimpin veteran yang telah berkuasa selama 37 tahun, dipecat sebagai pemimpin Zanu-PF dan diberitahu oleh 200 pejabat tinggi partai tersebut pada sebuah pertemuan luar biasa di Harare untuk mengundurkan diri sebagai kepala negara atau menghadapi impeachment saat parlemen berkumpul kembali pada hari Selasa.

Setelah pidato tersebut, kepala partai berkuasa Zimbabwe mengatakan komite pusat akan melanjutkan dengan memberlakukan Mugabe pada hari Selasa.

Baca Ini: https://wartaekonomi.co.id/read161328/mugabe-tukang-jagal-veteran-yang-ogah-mundur-dari-kekuasaan.html

Lovemore Matuke berkata: "Pidato itu hanya mengejutkan. Hal ini tidak sesuai dengan yang kami harapkan. Kami telah mengerti bahwa pengunduran dirinya datang untuk menghindari rasa malu akan impeachment," ungkapnya.

"Tentara mengambil rute sendiri, dan sebagai politisi kita mengambil rute kita sendiri, namun tujuan utamanya adalah memastikan dia pergi, yang seharusnya dia lakukan malam ini," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: