Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anabatic Peroleh Berkah dari Penerapan PSAK 71

Anabatic Peroleh Berkah dari Penerapan PSAK 71 Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) tampaknya mendapat berkah dari penerapan kebijakan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) untuk mewajibkan perbankan, perusahaan pembiayaan, dan asuransi untuk menarapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 tentang instrumen keuangan paling lambat pada 1 Januari 2020.

Pasalnya, dengan adanya aturan tersebut, pihak perbankan akan mengganti sistem informasi teknologi guna menyesuaikan hal itu. Dengan begitu, hal tersebut membuat perusahaaan penyedia sistem informasi teknologi seperti Anabatic, memperoleh tambahan pendapatan hingga mencapai sebesar USD20 juta selama 2018 hingga 2019.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur ATIC Handojo Sutjipto dalam acara paparan publik perseroan di Jakarta, Senin (20/11/2017). "Dari penerapan konvergensi IFRS9 menjadi PSAK71 kami harap ada 20 bank yang menggunakan jasa kami dan potensinya satu bank nilainya USD1 juta," ujarnya.?

Anabatic, lanjut Handojo, telah memperoleh mandat untuk mengerjakan perubahan sistem teknologi informasi pada satu perusahaan pembiayaan dan dua bank. "Saat ini kami mengerjakan implementasi 3 proyek IFRS9 di dua bank dan satu perusahaan pembiayaan," terang dia.

Ia pun membeberkan untuk tahun depan pihaknya menganggarakan belanja modal (capital expenditure/capex) lebih dari Rp100 miliar. Pasalnya, kebutuhan operasional serta ekspansi usaha yang agresif membuat nilai capex tahun depan lebih sedikit tinggi jika dibandingkan tahun ini yang hanya menghabiskan maksimal sekitar Rp100 miliar.

"Kebutuhan tahun depan tampaknya akan lebih tinggi. Jadi, kami menganggarkan belanja modal lebih dari Rp100 miliar," jelasnya.?

Ia juga mengaku dana tersebut juga disiapkan untuk mengakuisisi beberapa perusahaan yang saat ini tengah dincar. Sementara sumber pendanaan capex akan berasal dari hasil kombinasi kas internal, pinjaman perbankan, dan memungkinkan melakukan aksi korporasi di pasar modal.

"Komposisi pembiaayaan, sekitar 20% dari total capex itu dari kas internal, dan sisanya 80% dari eksternal. Terkait aksi korporasi masih kami kaji, bisa nanti terbitkan bonds dan bisa juga rights issue, tapi masih kami bicarakan dengan pemegang saham terkait mekanisme yang tepat," ujarnya.

Sementara itu, hingga September 2017 perusahaan baru menyerap dana belanja modal sekita Rp50 miliar dari total yang dianggarkan mencapai Rp100 miliar. Dana capex dialokasikan untuk melakukan pembelian alat-alat penunjang bisnis serta untuk mengakuisisi tiga perusahaan pada Juni lalu.?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: