Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lakukan Divestasi Beras, Pefindo Beri Peringkat Implikasi Negatif ke AISA

Lakukan Divestasi Beras, Pefindo Beri Peringkat Implikasi Negatif ke AISA Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) memperoleh peringkat implikasi negatif pada credit watch oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Pemberian peringkat tersebut didorong oleh rencana perusahaan untuk melakukan divestasi divisi beras dalam jangka pendek yang akan berdampak secara substansial terhadap angka konsolidasian dan melemahkan peringkat kredit. Peringkat ini diberikan pada periode 6 November 2017 hingga 6 Februari 2018.

"Pendapatan divisi beras berkontribusi sekitar 60 persen terhadap total pendapatan pada semester pertama tahun ini, EBITDA sekitar 45 persen, dan segmen liabilitas sekitar 67 persen," kata Analis Pefindo Martin Pandiangan, di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

AISA pun telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham pada 2 November 2017 lalu untuk melaksanakan divestasi beras. Namun, transaksi ini hanya dapat terjadi jika perusahaan juga memperoleh persetujuan dari pemegang obligasi dan kreditur bank sindikasi yang diharapkan terjadi pada awal bulan Desember 2017.

"Kami juga memandang terdapat risiko pembiayaan kembali dalam waktu dekat. Likuiditas perusahaan saat ini lemah, dengan kas senilai Rp214,3 miliar pada akhir Juni 2017 dan ekspektasi akumulasi EBITDA tidak mencukupi untuk mendanai obligasi dan sukuk senilai Rp900 miliar yang akan jatuh tempo pada April 2018. Saat ini perusahaan sedang mengupayakan beberapa alternatif sumber pembiayaan kembali," ucapnya.

Menurutnya, pihaknya akan memantau perkembangan lebih lanjut atas situasi ini. Peringkat dapat diturunkan jika kinerja keuangan perusahaan memburuk secara signifikan, yang akan meningkatkan risiko pembiayaan kembali, atau jika proses divestasi beras memakan waktu lebih lama dari yang telah diantisipasi.

"Kami akan mencabut status Credit Watch dan menegaskan peringkat AISA jika manajemen dapat mengatasi isu pembiayaan kembali utang perusahaan," tandasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: