Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal 4 Startup Unicorn Asal Indonesia

Mengenal 4 Startup Unicorn Asal Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dunia startup di Indonesia tidak kalah apabila dibandingkan dengan negara-negara lain. Saat ini sudah lahir startup-starup unggul bergelar?unicorn?di tanah air. Sedikitnya ada empat startup?unicorn?asal Indonesia hingga tahun 2017 ini. Adapun, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan dirinya menargetkan ada lima startup unicorn di Indonesia pada tahun 2019 mendatang.

Penggunaan istilah unicorn?ini merujuk?kepada startup yang sudah memiliki valuasi senilai US$1 miliar atau sekitar Rp13,1 triliun lebih. Melansir?Venture Beat, saat ini sudah terdapat 229 startup yang masuk dalam kategori unicorn.

Seluruh startup ini menyebar di seluruh dunia seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jerman, India, Kanada, Inggris, dan Singapura. Berbagai startup ini pun memiliki bisnis yang beragam?seperti bisnis keuangan, pemasaran, pelayanan, ritel, hingga game.

Lantas, siapa saja empat startup unicorn?yang berasal dari Indonesia. Berikut ini daftarnya, yaitu

1.?Go-Jek

Pada awalnya Go-Jek hanya melayani angkutan jasa ojek melalui pemesanan secara online. Lantas, Go-Jek melebarkan sayap dengan menambahkan beberapa fasilitas baru seperti?Go-Send, Go-Ride,?Go-Food, Go-Mart, Go-Box, Go-Clean, Go-Glam, Go-Massage, Go-Busway, Go-Tix, Go-Car, Go-Auto, Go-Med,?Go-Pulsa, Go-Shop, dan Go-Bluebird.

Hingga pertengahan tahun 2016, aplikasi Go-Jek?tercatat telah diunduh sebanyak 10 juta kali di Google Play pada sistem operasi Android dan untuk iOS di App Store.

Perusahaan yang didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim ini telah tersedia di beberapa kota besar di Indonesia di antaranya Jabodetabek, Bali, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, Solo, Malang, Yogyakarta, Balikpapan, Manado, Bandar Lampung, Padang, Pekanbaru, dan Batam.

Sebelumnya, fundraise yang dimiliki Go-Jek?sebesar US$550 juta namun valuasi saat ini telah meningkat jauh menjadi US$1,3 miliar.

2. Tokopedia

William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pertama kali meluncurkan Tokopedia?pada tanggal 6 Februari 2009. Sejak diluncurkan, Tokopedia menjelma?menjadi marketplace yang digemari masyarakat.

Karena keberhasilan dalam mengembangkan bisnis di Indonesia, Tokopedia mendapatkan penghargaan Marketeers of The Years pada tahun 2014 dalam sector e-commerce. Saat ini Tokopedia bukan hanya melayani pembelian produk saja, tetapi juga sistem pembayaran, pinjaman online, hingga pembelian pulsa.

Tercatat, Tokopedia merupakan perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara yang menerima investasi sebesar Rp1,2 triliun dari Sequoia Capital dan Softbank Internet and Media Inc. Selanjutnya Tokopedia juga mendapatkan investasi lagi sebesar Rp1,9 triliun. Lalu Alibaba turut berinvestasi di Tokopedia sebesar Rp14,7 triliun pada bulan Agustus 2017.

3. Traveloka

Derianto Kusuma, Ferry Unardi, dan Albert Zhang pertama kali meluncurkan Traveloka?pada Februari 2012 dan langsung mendapatkan respons positif dari masyarakat.

Pada awalnya Traveloka memiliki fungsi sebagai seach engine untuk membandingkan harga tiket pesawat dari berbagai situs lain. Namun pada bulan Juli 2014 Traveloka mengubah model bisnis menjadi pemesanan tiket pesawat dan hotel online. Saat ini Traveloka bukan hanya memberikan pelayanan di Indonesia saja tetapi sudah merambah hingga Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Singapura.

East Venture menempatkan investasi di Traveloka pada bulan September 2012. Dana tersebut digunakan untuk membangun layanan baru seperti pemesanan hotel dan paket wisata.

Traveloka memiliki funding sebesar US$500 juta. Hal inilah yang membuat Traveloka menjadi salah satu unicorn asal Indonesia. Beberapa investor yang menempatkan dana di Traveloka antara lain Expedia, Hillhouse Capital, JD.com, East Ventures, Sequoia Capital, dan Global Founders.

4. Bukalapak

Tokoh penting yang ada di belakang Bukalapak adalah Achmad Zaky dan Nugroho Herucahyono. Bukalapak memiliki sistem pembayaran yang tidak hanya sebatas transfer ataupun melalui rekening virtual tetapi juga melalui Bukadompet.

Bukalapak menyediakan jasa penjualan dari siapapun kepada siapapun dengan wilayah manapaun di seluruh Indonesia. Bukalapak memungkinkan pembelian secara eceran ataupun grosir, produk baru maupun bekas, dan berbagai macam produk mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga barang elektronik.

Achmad Zaky selaku CEO Bukalapak menyatakan bahwa Bukalapak telah memiliki valuasi lebih dari Rp13,5 triliun. Hal ini resmi dikatakan dalam acara diskusi digital economic briefing yang diadakan oleh Tempo Media Group. Hal inilah yang membuat Bukalapak masuk ke dalam deretan startup yang berkategori unicorn di Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: https://wartaekonomi.co.id/author/redaksi_1
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: