Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin Jaga Pertumbuhan Industri di Atas Ekonomi

Kemenperin Jaga Pertumbuhan Industri di Atas Ekonomi Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian berupaya menjaga agar pertumbuhan industri tetap berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun, demikian disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.?

"Tentu kita harapkan momentum itu bisa terjaga," kata Airlangga di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Airlangga memaparkan, beberapa industri menjadi andalan untuk mendorong pertumbuhan industri hingga akhir tahun, di antaranya industri logam, permesinan dan elektronika.

"Kemarin kan industri metal menjadi salah satu trigger. Tentunya ini industri permesinan, industri metal ini bisa menjadi andalan yang sustainable, apalagi kita punya basis resourcenya," ujar Airlangga.

Untuk itu, Airlangga akan terus mendorong investasi di kedua sektor itu, selain industri elektronika serta industri makanan dan minuman yang punya potensi untuk tumbuh besar karena adanya Internet of Think (IOT).

Airlangga menambahkan, pertumbuhan industri sepanjang 2017 mengalami fluktuasi, di mana pada kuartal I sebesar 4,71 persen, yakni di bawah pertumbuhan industri yang sebesar 5,01 persen.

Pada kuartal II, pertumbuhan industri sebesar 3,89 persen atau di bawah pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,01 persen. Sedangkan pada kuartal III, pertumbuhan industri mencapai 5,49 persen, yang berada di atas pertumbuhan ekonomi yakni 5,06 persen.

"Tentunya fluktuasi itu sesuatu hal yang biasa dalam suatu industri karena ada harga, ada komoditi, ada harga barang. Semakin banyak kita membuat barang yang ke arah hilir itu berarti ketergantungan terhadap komoditas jadi menurun," ungkapnya.

Adanya fluktuasi yang tinggi, ujar Airlangga, karena adanya fluktuasi di sektor komoditi.

"Jadi tentu kita mengharapkan kalau industri semakin kuat di hilir maka tentu pendapatan negara akan lebih stabil," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: