Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Turn Back Novanto, Para Kader Tak Mau Golkar Hancur

Turn Back Novanto, Para Kader Tak Mau Golkar Hancur Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gelombang seruan untuk mencopot tersangka koruptor KTP elektronik Setya Novanto dari Ketua DPR RI dan Ketua Umum DPP Partai Golkar digaungkan oleh berbagai kalangan, termasuk kader Partai Golkar sendiri yang dimotori Ketua Gerakan Generasi Muda Golkar Ahmad Doli Kurnia.

Para penolak menilai martabat DPR akan terpuruk jika tetap dipimpin oleh tersangka koruptor.

"Lembaga pembuat undang-undang itu selayaknya dipimpin oleh sosok politikus yang beretika, tak tercemar oleh perbuatan-perbuatan yang justru melanggar aturan yang dibuatnya sendiri," kata Doli.

Mengenai pentingnya Setya Novanto harus dicopot dari Partai Golkar, Doli Kurnia menegaskan bahwa elektabilitas Golkar makin terpuruk karena ulah si Papa. Hal senada juga disampaikan oleh Politisi senior Partai Golkar Fahmi Idris. Dia menilai Golkar harus mempersiapkan diri menghadapi pemilihan kepala daerah serentak 2018 dan Pemilu Presiden 2019, untuk itu pergantian Novanto adalah harga mati dan tak bisa ditawar lagi.

Namun, seruan itu menghadapi perlawanan. Dari balik jeruji besi tahanan KPK, melalui surat yang dikirim baik ke pengurus DPP Golkar maupun ke pimpinan DPR, Novanto tak mau diganti. Dia tak menginginkan ada pembahasan pergantian Ketua DPR RI maupun Ketua Umum Golkar.

Novanto masih berkuasa. Dia menunjuk Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menjadi Pelaksana Tugas Ketua Umum Golkar. Artinya, Novanto akan kembali mencabut mandat itu ketika KPK gagal menjeratnya sebagai tervonis koruptor dengan jumlah kerugian negara yang mencengangkan itu, yakni Rp2,3 triliun.

Kegetolan Novanto untuk menampik seruan mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar itu membuka pembohongan publik yang disampaikan Idrus Marham saat usai menemui Novanto yang seolah tak berdaya dalam tahanan KPK. Idrus mengatakan bahwa Novanto sudah ikhlas untuk tidak menjadi Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar.

Tampaknya Novanto masih punya satu senjata pamungkas untuk lepas dari jeratan hukum, yakni hasil sidang praperadilan kedua yang menurut rencana digelar akhir bulan ini. Begitu permohonannya lewat sidang praperadilan itu dikabulkan, maka?politikus yang beberapa kali tersangkut perkara itu bisa lolos.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: