Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Realisasi Rumah Murah Masih Terpusat di Pulau Jawa

Realisasi Rumah Murah Masih Terpusat di Pulau Jawa Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Penyaluran subsidi pembiayaan program sejuta rumah ternyata masih terfokus di Pulau Jawa. Realisasi penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dari tahun 2010 hingga 2017 (per Oktober 2017) lebih dari separuhnya tersebar di Pulau Jawa.?
Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), Edie Rizliyanto, mengakui penyaluran subdisi pembiayaan program sejuta rumah memang masih didominasi Pulau Jawa. Disusul Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan. Adapun daerah-daerah di Kawasan Timur Indonesia (KTI) ternyata belum terlalu tersentuh.
"Realisasinya (penyaluran FLPP bagi MBR) memang masih kebanyakan terpusat di Pulau Jawa, lalu Pulau Sumatera. Adapun total dana yang disalurkan hampir mencapai Rp30 triliun dengan total unit mencapai separuh (program sejuta rumah)," kata Edie, di Makassar, belum lama ini.
Berdasarkan data Asbanda dan Kementerian PUPR, total realisasi dana kredit perumahan bersubsidi mencapai Rp29,81 triliun. Total rumah yang terbangun dalam tujuh tahun terakhir mencapai 510.039 unit. Pulau Jawa mendominasi dengan kontribusi mencapai 57,74 persen. Total rumah yang dibangun mencapai 294.841 unit dengan dana Rp16,92 triliun.
Di bawah Pulau Jawa, Pulau Sumatera terbilang progresif dengan kontribusi 20,39 persen. Di wilayah paling barat Indonesia itu dibangun 103.983 rumah dengan dana Rp5,97 triliun. Disusul Pulau Kalimantan 11,76 persen (59.997 rumah dengan dana Rp3,44 triliun) dan Pulau Sulawesi 5,72 persen (29.192 rumah dengan dana Rp1,67 triliun).
Kondisi cukup miris terjadi di wilayah Timur Indonesia. Pulau Sulawesi yang tercatat paling tinggi hanya berkontribusi 5,72 persen. Sisanya Pulau Papua 3,17 persen (16.145 rumah dengan dana Rp928 miliar); Bali, NTT dan NTB 0,79 persen (4.054 rumah dengan dana Rp233 miliar) serta Maluku dan Gorontalo 0,43 persen (2.208 rumah dengan dana Rp127 miliar.
Direktur PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Heliantopo, mengungkapkan rasio KPR di Indonesia memang terbilang rendah. Indonesia hanya berada pada angka 2,85 persen dan merupakan yang terendah di ASEAN. Dicontohkan dia, rasio KPR negara tetangga yang terbilang tinggi seperti Malaysia yang mencapai 38,8 persen.?
Masih rendahnya rasio KPR menjadi alasan SMF mendorong seluruh pihak terkait dalam pembiayaan perumahan. Tidak hanya bank umum dan swasta, SMF terus mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan lembaga pembiayaan alias multifinance untuk ikut andil. Teranyar, pihaknya menyalurkan dana untuk pembiayaan perumahan kepada tiga BPD di Indonesia.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: