Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsumsi Rendah, Kredit Sektor Perdagangan Tumbuh Loyo

Konsumsi Rendah, Kredit Sektor Perdagangan Tumbuh Loyo Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan tahun ini akan berada di batas bawah dari proyeksi BI di kisaran 8-10 persen. Rendahnya perkiraan kredit ini karena bank sentral melihat permintaan kredit di sektor perdagangan belum cukup kuat meskipun ada pertumbuhan.

"Secara keseluruhan sektor perdagangan tumbuh tapi belum cukup kuat," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta belum lama ini.

BI mencatat pertumbuhan kredit September 2017 hanya sebesar 7,9% (yoy), turun dari bulan sebelumnya 8,3% (yoy). Sementara kredit untuk sektor perdagangan, hotel, dan restoran per September 2017 tumbuh 3,6% (yoy) menjadi Rp763,2 triliun. Angka ini hanya naik Rp9,9 triliun dibandingkan posisi Agustus 2017 yang sebesar Rp753,3 triliun. Lemahnya pertumbuhan kredit sektor perdagangan ini disinyalir oleh masih lemahnya daya beli masyarakat.

"Untuk menengah ke atas sudah cukup baik, tapi untuk menengah ke bawah mungkin daya dorong konsumsi masih belum kuat. Dengan demikian maka kenapa di sektor perdagangan itu retail tidak semua barang meningkat. Barang-barang untuk makanan, pakaian meningkat cukup baik, tapi barang-barang seperti durable (yang tahan lama) itu memang masih belum," jelas Perry.

Meski demikian, ada beberapa sektor lain yang pertumbuhan kreditnya cukup bagus, sebut saja infrastruktur dan transportasi. Hal ini tak lepas dari upaya pemerintah yang terus menggenjot pembangunan infrastruktur di segala lini dan daerah.

"Yang terus berkembang itukan memang di infrastruktur, konstruksi, transportasi berkembang, di sektor pertanian umumnya di kelapa sawit dan segala macam, yang masih berkembang juga di sektor jasa usaha dan keuangan masih bagus," tuturnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: