Utusan Khusus PBB-Rusia Serukan Pembicaraan Antar-Suriah

Warta Ekonomi, Moskow -

Kemajuan telah dibuat dalam mencapai penyelesaian politik di Suriah dan mendesak untuk memajukan proses perundingan antar-orang Suriah, kata wakil Rusia dan PBB pada Jumat (24/11).

Menteri Luar Negeri Suriah Sergei Lavrov bertukar pandangan dengan Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura, yang sedang berkunjung, mengenai kontak internasional terkini mengenai masalah Suriah dan kemungkinan penyelesaian politik bagi krisis di negara Arab tersebut, kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Pada Rabu (23/11), Presiden Rusia, Iran dan Turki sepakat untuk melanjutkan upaya bersama mereka guna memfasilitasi peralihan yang mungkin bagi penyelesaian politik di Suriah dan memulihkan perdamaian serta kestabilan ke negara yang dicabik perang itu.

"Penekanan khusus dilakukan pada pentingnya untuk meningkatkan upaya internasional guna meluncurkan proses perundingan menyeluruh antar-orang Suriah dengan peran utama PBB berdasarkan Resolusi 2254 Dewan Keamanan," kata satu pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.

Kedua pihak sepakat untuk mempertahankan kontak erat mengenai seluruh masalah rumit Suriah, tambah pernyataan tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang.

Pada Jumat malam, Utusan Khusus PBB berbicara dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dalam pertemuan terpisah dan mereka membahas penyelenggaraan Kongres Dialog Nasional Suriah.

De Mistura dan Rusia telah melancarkan banyak upaya guna menciptakan dasar buat penyelesaian politik bagi konflik Suriah.

Mereka sepakat bahwa perlu untuk "mengatur dialog politik sesegera mungkin" sera menyelenggarakan dan melancarkan proses penyelesaian politik di Suriah.

Kongres Dialog Nasional Suriah, yang diusulkan oleh Moskow pada penghujung Oktoberi dalam pembicaraa Astana, Kazakhstan, bagi penyelesaian krisis Suriah, dirancang untuk mempersatukan pasukan pro-pemerintah dan oposisi serta wakil dari semua suku Suriah dan kelompok agama untuk bekerja buat proses perdamaian di negeri tersebut.

Tanggal dan peserta kongres itu belum dikonfirmasi. (ANT)