Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sinergi BUMN-Petani Dapat Wujudkan Swasembada Gula (II)

Sinergi BUMN-Petani Dapat Wujudkan Swasembada Gula (II) Kredit Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk memenuhi keinginan petani tebu mendapatkan kredit komersial demi meningkatkan produktivitas tanaman direspon positif oleh perwakilan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Yessy Kurnia yang juga CEO BNI Kanwil Malang.

Menurutnya, konsep kredit komersial dengan penjamin pabrik gula yang berada dibawah naungan PT Perkebunan Nusantara masih dirumuskan, namun dia sangat mendukung langkah tersebut dan pihak Himbara akan mempermudah pencairan kredit komersial tersebut.

Ada dua pola pembiayaan yang dikucurkan kepada para petani tebu oleh pihak perbankan yakni kredit usaha rakyat (KUR) melalui program pemerintah dan pembiayaan kredit komersial untuk petani yang memiliki lahan lebih dari 2 hektare.

Sejauh ini serapan KUR petani di Jawa Timur rata-rata mencapai 70 persen dari target kisaran Rp20 triliun hingga Rp25 triliun untuk tiga bank berada di Himbara yakni BNI, Bank Mandiri, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Menurutnya, tidak ada kendala yang cukup signifikan dalam menyalurkan KUR kepada petani karena program tersebut dijamin oleh asuransi, namun sejauh ini hanya ada kendala administrasi saja.

Ia mengakui trennya dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga secara nilai memang meningkat dan pada tahun-tahun sebelumnya jenis yang dibiayai antara perdagangan dan industri lebih banyak pada sektor perdagangan yang mencapai 60 persen, sedangkan sektor industri sekitar 40 persen.

Selain modal, kendala yang dihadapi petani tebu yakni ketersediaan pupuk, sehingga perlu dukungan produsen pupuk untuk menyediakan pupuk nonsubsidi bagi petani yang mengambil kredit komersial tersebut.

Namun jaminan ketersediaan pupuk juga direspon oleh Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Nugroho Christijanto yang mengatakan pihaknya membentuk delapan distributor yang akan menyalurkan pupuk nonsubsidi untuk petani tebu di Jawa Timur dengan persediaan pupuk yang tidak terbatas.

"Tidak ada kuota untuk pupuk nonsubsidi, sehingga berapapun permintaan petani tebu akan dipenuhi. Teknisnya kebutuhan pupuk petani akan dikomunikasikan dengan pabrik gula, sehingga distributor akan menyalurkan pupuk nonsubsidi tersebut di masing-masing wilayahnya," ujarnya.

Ketersediaan pupuk petani tebu juga didukung oleh PTPN XI yang menjamin pembayaran pupuk petani karena keberadaan pupuk merupakan hal yang vital bagi petani untuk meningkatkan produktivitas tanaman tebu.

Direktur Utama PTPN XI M. Cholidi mengatakan pihaknya menjembatani pemenuhan kebutuhan pupuk bagi petani tebu rakyat dengan membentuk distributor pupuk nonsubsidi di Jawa Timur yang terdiri dari enam kelompok petani tebu rakyat (KPTR) dan dua non-KPTR.

Selain itu, pabrik gula dibawah manajemen PTPN XI juga menjamin kontrak pembayaran untuk penebusan pupuk yang dibayar dimuka, agar petani rakyat lebih mudah mengakses pupuk tanpa perlu membayar lebih dulu.

Langkah lainnya yang dilakukan PTPN XI yakni membantu pemenuhan modal bagi petani tebu rakyat dan PTPN XI bertindak sebagai "off taker" atas kredit komersial dari perbankan karena PTPN XI memiliki 16 unit pabrik gula, 1 unit pabrik karung Rosella baru dan 1 unit pabrik alkohol dan spiritus dengan wilayah kerja Jawa Timur.

Ikatan itu dikuatkan dengan kontrak giling antara petani dengan pabrik gula dan sebagai jaminannya tebu yang dibiayai oleh perbankan dibantu pelunasannya melalui pemotongan pendapatan untuk mengangsur kredit.

Dengan sinergi pemerintah, lembaga perbankan dan produsen pupuk dibawah BUMN, dan petani tebu, maka diharapkan tidak ada lagi kendala dalam meningkatkan produktivitas tanaman tebu demi mewujudkan swasembada gula pada tahun 2019. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: