Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Holding BUMN, Fahri Minta Hati-hati

Dukung Holding BUMN, Fahri Minta Hati-hati Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah memberikan komentar terkait rencana rencana pembentukkan induk usaha (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia berpandangan, secara prinsipil holdingisasi dirasa sangat baik dalam rangka menyederhanakan proses manajemen perusahaan dan menggabungkan kapasitas kolektif dari BUMN.?

"Ini dimungkinkan agar kemampuan BUMN mampu bermain di tataran global," Kata Fahri kepada wartawan di Jakarta, Minggu (26/11/2017).

Lanjutnya, jika sudah terkait dengan reduksi terhadap aset dan penggabungan perusahaan diperlukan adanya pengawasan dan izin DPR dalam pelaksanaannya.?

"Sebab jika terjadi penjualan aset atau penghilangan aset tanpa persetujuan DPR, maka itu akan menjadi tindak pidana," Tambah Fahri.

Ia beralasan, apapun keputusan pemerintah khususnya mengenai pelepasan aset negara harus dilakukan dengan persetujuan DPR. Tapi jika hanya sekedar restrukturisasi yang tidak berefek pada pengurangan aset, maka hal itu tidak melampaui kewenangan DPR.

"Sekali lagi, krusial point nya pada kekayaan negara, kalau dia berkurang maka harus dengan izin DPR," ucapnya.

Fahri melanjutkan, sudah saatnya jika BUMN terjun untuk berkelahi di luar negeri agar jangan terlalu banyak mengambil pangsa para pemain-pemain lokal di dalam negeri.?

Oleh karenanya, Fahri mengingatkan beberapa syarat yang harus diberlakukan untuk melakukan holdingisasi. Pertama, tentu perspektif yang mesti dibangun adalah kekayaan negara.

"Kekayaannya itu tidak boleh berkurang, tidak boleh ada reduksi terhadap kekayaan negara. Bahkan, setelah holdingisasi itu, kekayaan harus bertambah. Harus terjadi levareg of exiting (pengaruh keluar), asetnya itu menjadi? bertambah besar karena penggabungan itu. Penggabungan itu, tidak boleh menciutkan kekayaan," tegasnya.

Kedua, BUMN-BUMN yang diholdingisasi harus menjadi efesien dalam pengertian, cost yang selama ini ditanggung oleh satu, dua, tiga atau empat BUMN. Ini lantaran pasca holdingisasi efisiensi ditanggung oleh hanya satu BUMN.

"Dan itu artinya, cost akan semakin rendah atau cost evectif namanya, yang menyebabkan kemudian manajemen nya menjadi lebih profesional, lebih modern. Ini lah yang menjamin kontinuitas dari fungsi BUMN itu sendiri," ucapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: