Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kader Golkar Jabar Minta Munaslub, Kalau Tidak...

Kader Golkar Jabar Minta Munaslub, Kalau Tidak... Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Desakan kader Golkar untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk mengganti Setya Novanto (Setnov) terus bedatangan. Salah satunya datang dari organisasi besutan Golkar yang menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah.

Ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Jawa Barat, Yod Mintaraga mengatakan dengan kondisi itu memberikan dampak yang kurang baik terhadap keberadaan partai Golkar secara nasional.?

"Ini sangat menghawatirkam kami termasuk ormas pendiri partai Golkar yang memiliki rasa tanggung jawab agar terus menjaga dan meningkatkan eksistensi Golkar," kata Yod kepada wartawan di Bandung, Senin (27/11/2017).

Yod menjelaskan sejak kelahiran partai berlambang pohon beringin ini, tidak pernah kalah dalam percaturan politik, meskipun menghadapi berbagai persoalan. Bahkan dalam kondisi luar biasa pun yaitu pada zaman reformasi hampir semua elemen masyarakat menjadi musuh golkar dan sempat dituntut untuk dibubarkan.

"Alhamdulillah kami bisa bertahan dan bisa menjadi pemenang pada saat pak Akbar Tanjung menjadi pemenangnya,"kata Yod?

Sebelum tersandung kasus Sernov, secara nasional elektabilitas Golkar mencapai 16 persen, kini turun drastis menjadi 8 persen. Sedangkan di wilayah Jabar elektabikitasnya sempat melebihi nasional yaitu 18 persen. Namun perkembangannya sekarang dengan kondisi yang ada turun di angka 14 persen.

Yod mengaku salah satu cara membangkitkan elektabilitas Golkar yakni mendorong dan mendesak DPP untuk segera munaslub. Ia mengkui jika membangkitkan kembali memang tidak mudah karena menyangkut kepercayaan masyafakat. Apabila kader partai ini mampu menunjukan kelasnya maka akan mendorong elektabilitas Golkar.

"Kami bersepakat mendesak adanya Munaslub atau apapun namanya. Kalau ditunjuk jadi tuan rumah oleh DPP, tentu kami siap dan merasa terhormat," kata pria yang juga anggota DPRD Jabar.

Menurutnya, penggantian ketua umum sangat realistis dilakukan. Yakni, untuk memperbaiki dan menstabilkan partai. Apalagi, tahun depan ada agenda besar Pilkada serentak.

Dari 16 daerah yang menggelar Pilkada, Partai Golkar menargetkan10 daerah untuk dimenangkan. Beberapa diantaranya bahkan sudah sepakat membangun koalisi dengan partai lain.

"Kepemimpinan nasional harus selesai, agar konsolidasi lebih mudah dan maksimal. Tidak bisa mengandalkan pelaksana tugas (Plt)," ucap Yod

Adapun, Ketua Kosgoro 1957 Icak Phinera menambahkan rekomendasi seorang calon yang ditunjuk sebagai kepala daerah tidak akan sah menurut aturan KPU. Hal itu tentu tak hanya berimbas pada calon, tapi kepada perolehan suara di Pilpres 2019.

"Munaslub ini kebutuhan. Jabar kontribusinya besar untuk nasional. Tidak ada salahnya DPP menunjuk kami sebagai pelaksana Munaslub. Kami sebagai pengurus akan siap," ujar Icak

Dia menegaskan, pihaknya bukan berarti tidak paham dengan etika politik dengan meminta pergantian ketua umum Golkar.

"Lebih penting kami menjaga kepercayaan masyarakat. Kami merawat 17 persen suara untuk nasional," pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: