Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham BUMN Pertambangan Memerah, Investor Masih Respons Negatif Holding BUMN

Saham BUMN Pertambangan Memerah, Investor Masih Respons Negatif Holding BUMN Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Investor di pasar modal masih memberi respons negatif terhadap rencana pemerintah menggabungkan tiga badan usaha milik negara (BUMN) pertambangan ke dalam holding tambang yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Hal ini terlihat dari pergerakan tiga saham BUMN tambang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dimana tiga calon anak usaha holding tambang yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (PTBA) bergerak turun.?

Hingga siang ini, harga saham Antam turun sebesar 5 poin atau 0,67% ke level Rp650 per saham. Kemudian, saham Bukit Asam melemah 50 poin atau 0,46% ke Rp10,850 per saham. Lalu, saham Timah merosot 15 poin atau 1,79% ke posisi Rp825 per saham.?

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi Taulat berpendapat hingga saat ini investor dalam kondisi menunggu hasil dari afiliasi dan struktur permodalan yang akan ditetapkan dari holding.

Apalagi, pengalihan saham milik pemerintah dari tiga BUMN tambang itu ke holding dinilai menyebabkan perubahan mendasar atas status perseroan sehingga perlu dilakukan tender offer. "Aksi tersebut masih dicermati investor. Oleh karena itu, investor masih wait and see hingga saat ini," ujarnya saat dihubungi, Selasa (28/11/2017).

Wacana tender offer itu sebelumnya pernah dilontarkan Direktur Utama BEI Tito Sulistyo. Tito beralasan bahwa langkah itu perlu dilakukan guna melindungi kepentingan investor minoritas karena terjadi perubahan struktur kepemilikan saham.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: