Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Enagic Musnahkan Brosur Kangen Water

Enagic Musnahkan Brosur Kangen Water Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menindaklanjuti permintaan Kementerian Kesehatan terkait penarikan brosur-brosur tentang produk Kangen Water yang diklaim mendapatkan izin edar dari Kemenkes dan disebut dapat menyembuhkan penyakit dan menyehatkan badan, pihak produsen mesin Kangen Water menarik seluruh brosur yang beredar di masyarakat.?

Presiden Direktur PT Enagic Indonesia, Toshinari Irei mengatakan pembuatan brosur dan keterangan yang disampaikan dalam brosur, bukan instruksi dari perusahaan. Melainkan inisiatif para diatributor yang ikut memasarkan produk tersebut ke masyarakat. Sesuai konsep penjualan produk, distributor seharusnya menjual mesin Kangen Water, bukan menjual hasil produksi menjadi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).?

"Saat ini ada sekitar 55 ribu diatributor mesin Kangen Water di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 30 persen melakukan praktik penjualan air minum," ujar Irei.?

Irei menambahkan, setelah kejadian tersebut, perusahaan telah menarik seluruh brosur yang menyalahi prosedur dan konsep perusahaan. Selain itu perusahaan semakin menggiatkan edukasi kepada para distributor agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.?

Andhyka Sedyawan, salah satu distributor, menambahkan, kejadian itu semakin mengeratkan hubungan antara perusahaan, distributor dan Kemenkes. Menurut dia, distributor memang dilarang mengklaim bahwa air dari produk mesin Kangen Water menyehatkan dan dapat menyembuhkan penyakit.?

Namun demikian, air yang dihasilkan memang dapat membantu dalam pengobatan penyakit. Layaknya olahraga dan makan makanan sehat, membantu proses penyembuhan.?

Adapun kelebihan mesin Kangen Water, dalam bahasa ilmiah, elektrolite reduce water, menghasilkan gas hidrogen atau anti oksidan. Mesin dapat memisahkan air mineral dari asam dan basa, dan yang dikonsumsi, air yang bersifat basa, denhan PH tertentu.

"Indonesia butuh pihak-pihak yang dapat berpartisipasi dalam hal ini, tak hanya kangen, tapi juga terapis, dan dokter, saling bekerja sama untuk mewujudkan Indonesia sehat," ujar Andhyka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: