Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dewan Olimpiade Asia Banyak Menuntut, Menpora: Jangan Turuti, Orang Kita Tuan Rumah Kok!

Dewan Olimpiade Asia Banyak Menuntut, Menpora: Jangan Turuti, Orang Kita Tuan Rumah Kok! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengemukakan Dewan Olimpiade Asia (OCA) harus menghormati permintaan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 terkait nomor pertandingan.

"Sekarang kita adalah tuan rumah dan seharusnya OCA menghormatinya. Kita siapkan infrastruktur, dana dan segala macamnya, tentu OCA pasti memahami keinginan dan target Indonesia untuk sukses penyelenggaraan, prestasi, administrasi dan promosi ekonomi," kata Imam di Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Hal tersebut diungkapkan oleh Imam menyusul adanya surat OCA pada tanggal 20 November 2017 yang berisi perubahan sembilan nomor pertandingan dan permintaan tambahan dua nomor pertandingan cabang menembak yakni "open trap".

"Jangan terlalu banyak memberi toleransi OCA, karena kita sudah memberikan semua yang kita bisa. INASGOC harus berani membantah, jangan diberi semua wong kita tuan rumah kok," ujar Imam.

Imam melanjutkan jika nantinya ada toleransi terhadap permintaan OCA baik untuk cabang atau nomor tertentu, ada konsekuensi yang harus dihadapi yakni mempersiapkan venue dan infrastrukturnya.

"Dan itu tak mudah karena anggaran 2017 ini harus sudah close, sedangkan untuk tahun 2018 sudah diputuskan," tutur dia.

Karenanya, tambah Imam, semua kebijakan lebih baik dikembalikan pada kesepakatan yang telah dibuat antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan OCA bahwa nomor pertandingan dan cabang olahraga tidak boleh lagi ditambah.

Sebelumnya diketahui, OCA mengirim surat ke Indonesia pada 20 November 2017 tentang perubahan sembilan dari 462 nomor pertandingan Asian Games 2018 dan permintaan tambahan dua nomor open trap cabang menembak.?Atas permintaan tambahan nomor menembak dalam surat OCA tersebut, panitia penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) menolaknya, karena nomor "open trap" cabang menembak yang diprediksi oleh INASGOC atas usul negara-negara Asia lainnya, karena nomor tersebut adalah nomor perlombaan dalam Olimpiade Rio 2016 dan bukan Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: