Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi: Dalam 3 Tahun Banyak Lompatan Ekonomi yang Kita Lakukan

Jokowi: Dalam 3 Tahun Banyak Lompatan Ekonomi yang Kita Lakukan Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pada saat ini perekonomian Indonesia sedang memasuki masa new normal. Hal itu disampaikan dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017?yang digelar di Jakarta, Selasa malam (28/11/2017).

"Karena itu, tidak tepat kalau orang-orang membandingkan perekonomian saat ini dengan perekonomian masa lalu. Ada orang yang membandingkan dengan tahun 2011 dan 2012 saat booming komoditas terjadi. Saat itu pertumbuhan global mencapai sekitar 5%, sekarang sekitar 3%. Saat itu pertumbuhan konsumsi kita mencapai sekitar 7%, sekarang 4,3% sampai 4,95%," ujarnya.

Perbedaan ini, kata Jokowi, harus dipahami dengan benar agar kita bijak dan benar dalam mengambil keputusan. Dalam tiga tahun ini, lanjutnya, banyak hal yang harus disyukuri. "Banyak lompatan yang kita lakukan dalam perekonomian," ujar Jokowi.

Buktinya, lanjutnya, stabilitas perekonomian Indonesia mendapat pengakuan dari tiga lembaga rating?internasional, yakni Standard &Poor's, Fitch, dan Moody's. Di samping itu, peringkat ease of doing business naik 34 kali lipat dalam dua tahun.

"Jumlah turis asing kita terus meningkat. Kalau tahun 2013 kita hanya dikunjungi 10,7 juta orang maka tahun 2016 sudah mencapai 11,5 juta," tandasnya.

Untuk meningkatkan hal ini, lanjut Presiden, banyak hal yang harus diperbaiki. Bayangkan, paparnya, saat ini ada 42.000 peraturan yang menjerat kita sendiri. "Karena itu, tidak usah banyak buat undang-undang yang membuat ruwet. Buat saja sedikit, tapi dengan kualitas yang baik sehingga eksekutif bisa bertindak dengan enak," minta presiden.

Yang tak kalah penting, lanjutnya, adalah perubahan model bisnis sejalan dengan berbagai perubahan akibat revolusi digital. Saat ini, katanya, banyak bisnis yang berubah dari offline ke online.

"Oleh karenanya, kita harus banyak melakukan inovasi. Dana riset harus naik," tandasnya.

Presiden juga menekankan pentingnya perubahan mind set. "Kenapa banyak universitas kita yang masih berpikir dengan pola yang lama?" tanyanya.

Dia menyebutkan di fakultas ekonomi saat ini praktis hanya ada tiga jurusan, yakni akuntansi, manajemen, dan studi pembangunan. "Kenapa tidak ada jurusan ekonomi digital?" tanyanya. Dalam dunia yang berubah cepat, tandasnya, kita juga harus bertindak cepat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: