Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Zurich Topas Life Ajak Masyarakat Lebih Kritis Akan Kesehatan

Zurich Topas Life Ajak Masyarakat Lebih Kritis Akan Kesehatan Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Zurich Topas Life meresmikan peluncuran kampanye kesehatan bertajuk #YakinSehat, yang bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia agar lebih bijak dalam mengadopsi gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Chief Agency Officer Zurich Topas Life Budi Darmawan menjelaskan, aktivitas hidup sehat sudah mulai menjadi bagian dari tren gaya hidup masyarakat masa kini. Beragam tren diet dan olahraga datang silih berganti menjadi tren terbaru. Namun dalam praktiknya, kesadaran untuk hidup sehat belum jadi hal lumrah di masyarakat Indonesia.

"Lewat kampanye #YakinSehat, kita ingin mengajak masyarakat untuk memahami sekaligus memantau kesehatan diri dan keluarganya secara reguler sehingga dapat menerapkan hidup sehat yang memang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tiap individu," kata Budi di Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Budi mencontohkan, kita seringkali mendengar orang meninggal di saat sedang berolahraga. Sebenarnya, dengan mengukur kondisi tubuh saat berolahraga, kita mampu mengurangi kemungkinan risiko yang tidak diinginkan.??

"Ini mengapa pentingnya untuk kritis dalam menjalankan gaya hidup sehat itu penting. Jangan sampai menerapkan olahraga atau pola diet yang tidak sesuai dengan kondisi kesehatan kita. Orang yang secara fisik terlihat sehat pun tetap memerlukan pemeriksaan kesehatan yang reguler," tambah Budi.

Perkembangan dunia modern telah menghadirkan berbagai inovasi yang membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Namun di sisi lain, gaya hidup modern juga berdampak pada timbulnya risiko-risiko kesehatan yang lebih tinggi. Menurut World Health Organisation (WHO), 63% atau sekitar 36 juta dari total 57 juta kematian di dunia disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM), terutama jantung, kanker, penyakit pernafasan, dan diabetes.?

Di Indonesia, PTM juga merupakan penyebab kematian terbanyak. WHO memperkirakan angka kematian akibat PTM di Indonesia telah meningkat dari 50,7% pada 2004 menjadi 71% pada 2015.? Berdasarkan Kementerian Kesehatan, penyebab kematian tertinggi adalah stroke (15,4%), disusul hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis.?

Pengobatan PTM membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Karena itu, pengendalian PTM yang paling efektif adalah upaya pencegahan sejak dini, yakni dengan penerapan hidup sehat yang didukung dengan perlindungan diri yang cukup.

"Untuk memiliki hidup yang berkualitas, pola hidup sehat dan pemanfaatan asuransi harus menjadi bagian dari gaya hidup. Kampanye #YakinSehat Zurich Topas Life juga menjadi cara kami sebagai penyedia asuransi jiwa untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencegah daripada mengobati dalam hal kesehatan," jelas Budi.

Kesadaran akan pentingnya proteksi sendiri memang masih terbilang rendah di Indonesia. Seringkali orang merasa belum atau tidak membutuhkan. Padahal, idealnya harus dimulai sedini mungkin, bukan menunggu terkena penyakit atau bertambah usia.

"Terutama ketika sudah berkeluarga, tentu orientasi perlindungan akan lebih melebar terhadap keluarga," tutup Budi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: