Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Resmi, Holding Tambang BUMN Terbentuk

Resmi, Holding Tambang BUMN Terbentuk Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hari ini Holding Tambang resmi terbentuk, beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS), serta PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) yang merupakan induk Holding Tambang. Hal tersebut terjadi seusai Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Rabu (29/11/2017).

Dari RUPSLB yang yang dilaksanakan secara berurutan di Hotel Borobudur, Jakarta, ketiga anggota Holding tersebut (ANTM, TINS, PTBA) telah sepakat tentang perubahan Anggaran Dasar Perseroan, terkait perubahan status Persero menjadi Non Persero, sehubung dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2017 yakni tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham PT Inalum.

"Hari ini kita mengumumkan holding pertambangan sudah resmi terbentuk. Anggota holdingnya timah, bukit asam, antam. Sekarang kita berempat sudah jadi saudara, mau bertekad bekerja sama," ujar Budi Gunadi Sadikin Direktur PT Inalum di Jakarta, Rabu (29/11/2017).

Sejalan dengan PP 72 Tahun 2016, walaupun status Persero hilang di tiga perusahaan tersebut, Negara tetap memiliki kontrol dalam hal-hal yang bersifat strategis. Yaitu melalui saham Dwi warna seri A, maupun tidak langsung melalui Inalum.

Sebagai informasi, terbentuknya Holding tambang ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas usaha dan pendanaan, pengelolaan sumber daya mineral dan batu bara, peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi dan kandungan lokal, dan efisiensi biaya sinergi yang dilakukan.

Aset empat BUMN ini jika digabungkan, dapat membukukan kurang lebih Rp89 triliun. Yaitu dengan detail Inalum Rp21 triliun, Antam Rp30 triliun, Bukit Asam Rp18 triliun, dan Timah Rp10 triliun.

Budi berharap dengan adanya holding BUMN pertambangan dapat menjadikannya salah satu perusahaan tambang besar global, serta tentunya dapat memberikan efisiensi. "Mudah-mudahan (dari adanya holding) bisa menjalankan amanah menjadikan industri pertambangan indonesia setara dengan perusahaan pertambangan besar di dunia," ujar Budi yang juga mantan Direktur Utama Bank Mandiri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: