Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggaran Pembangunan Infrastruktur 2018 Capai Rp400 Triliun

Anggaran Pembangunan Infrastruktur 2018 Capai Rp400 Triliun Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemerintah menggelontorkan angaran pembangunan infrastruktur pada 2018 sebesar Rp400 triliun. Hal ini dilakukan untuk menurunkan biaya logistik di Indonesia agar dapat meningkatkan daya saing ekonomi, serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan program pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu program prioritas pemerintah itu kini mulai terasa dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Sekarang kita bisa melihat pembangunan infrastruktur karena alokasi anggaran itu tepat sasaran, penggunaannya juga benar, subsidi yang tidak perlu dicabut," kata Menko Luhut kepada wartawan di Bandung, belum lama ini

Selain itu, sambung Luhut pemerintah juga tengah fokus membangun Indonesia Sentris. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia Tengah, di Timur tumbuh lebih cepat dibandingkan bagian barat. Akibatnya porsi Produk Domestik Bruto (PDB) wilayah Indonesia Timur dan Tengah (kecuali Kalimantan) meningkat cukup signifikan.

"Ini menunjukkan pemerataan pembangunan antar-wilayah di Indonesia," ujar Luhut

Terkait utang negara, Menko menilai Indonesia masih ada cukup ruang untuk pembiayaan melalui utang selama digunakan untuk pembiayaan kegiatan yang produktif. Rasio utang Indonesia terhadap PDB masih relatif rendah dibandingkan negara-negara maju dan berkembang lainnya. Berdasarkan catatan IMF, OECD, utang negara Indonesia termasuk yang paling rendah.?

"Kita masih punya ruh sampai 60%. Kita baru 27,8 % dan masih tersisa lebih dari 30%, tapi kita belum perlu," katanya.

Adapun, rasio utang dibandingkan pendapatan pajak juga masih relatif lebih baik dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia.

"Kita boleh berutang sepanjang utang itu produktif, artinya utang itu bisa menghasilkan dana untuk membayar utang itu sendiri, dan sampai hari ini kita sangat bagus dalam hal itu," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: