KAI Daop 2 Bandung Tempatkan Petugas Khusus Antisipasi Bencana

Warta Ekonomi, Cianjur -

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 Bandung menempatkan petugas yang khusus mengantisipasi terjadinya bencana longsor di sepanjang jalur kereta termasuk ruas Cianjur-Sukabumi, Jawa Barat.

"Ini kami lakukan agar penumpang kereta tetap merasa nyaman dan aman selama libur panjang meskipun cuaca buruk terjadi saat ini," kata Humas KAI Daop 2 Bandung Joni Martinus saat dihubungi di Cianjur, Jabar, Jumat (1/12/2017).

Dia mengatakan, lintasan kereta api di wilayah Daop 2 Bandung cukup ekstrem karena banyak melintasi bukit dan jurang. Hasil identifikasi, lanjutnya, ada 47 titik rawan bencana yang tersebar di rute Daop 2 Bandung.?

"Paling banyak lintasan arah barat dan timur seperti Banjar dan Purwakarta yang banyak titik longsor. Termasuk di sepanjang jalur Cianjur-Sukabumi ada beberapa titik rawan longsor," katanya.

Untuk jalur Cianjur-Sukabumi, tutur dia, ada dua titik rawan longsor di sepanjang jalur Cibeber hingga Cilaku. Untuk mengantisipasi bencana tersebut, pihaknya menempatkan petugas jaga rawan di beberapa titik.?

"Mereka bertugas secara bergantian untuk memantau titik rawan nonsetop 24 jam. Petugas tersebut dibagi dalam tiga waktu untuk setiap pos. Di jalur rawan juga disiapkan alat material untuk siaga (AMUS) yang ditempatkan di atas gerbong datar," katanya.?

Material yang disiapkan berupa bantalan, batu pasir, pelat sambung dan lainnya sehingga ketika terjadi kerusakan akibat longsor atau faktor lainnya dapat segera diperbaiki. "AMUS sudah ditempatkan di setiap jalur rawan sehingga ketika terjadi bencana para petugas yang siaga di lokasi dapat langsung melakukan perbaikan, tanpa harus menunggu terlebih dahulu," katanya.

Persiapan tersebut, dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada penumpang kereta di bawah tanggung jawab Daop 2 Bandung. Kenyamanan tersebut sangat perlu dilakukan, terlebih saat libur panjang pekan ini.

"Musim libur panjang di Cianjur, tujuh gerbong yang kami siapkan selalu terisi penuh. Antusias warga naik kereta sangat tinggi. Sehingga harus ditunjang dengan pelayanan yang prima agar penumpang merasa puas," katanya. (FNH/Ant)