Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Operasikan Empat SPBU di Daerah Tertinggal

Pertamina Operasikan Empat SPBU di Daerah Tertinggal Kredit Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Warta Ekonomi, Medan -

BT Pertamina Marketing Operation Region I mengoperasikan empat SPBU yang menerapkan BBM Satu Harga di daerah tertinggal di Kepulauan Nias dan Kepulauan Mentawai, Sabtu (2/12/2017).

Dua SPBU yang baru dioperasikan tersebut berada di Desa Onolimbu, Kecamatan Lahomi, Kabupaten Nias Barat, Provinsi Sumatera Utara dan di Tua Pejat KM, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat.

Sebelumnya, Pertamina bersama mitranya telah mengoperasikan dua yang menerapkan SPBU BBM Satu Harga di Desa Telo, Kecamatan Pulau-pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara dan di Desa Saibi Samuk, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Pasokan BBM untuk SPBU Lahomi , Nias Barat didatakan dari Terminal BBM di Kota Gunung Sitoli yang berjarak sekitar 58 km dengan menggunakan moda transportasi mobil tangki.

Sedangkan pasokan untuk SPBU di Sipora Utara bersumber dari Terminal BBM Teluk Kabung yang berjarak sekitar 145 km yang diangkut dengan menggunakan tiga moda, yaitu mobil tangki, kapal, dan pikap.

Manager Regional Retail Fuel Marketing Pertamina Marketing Operation I Agus Taufik Harahap mengatakan, Pertamina secara konsisten menunjukkan peran pentingnya dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui pengoperasian SPBU BBM Satu Harga di wilayah "3T" (Terdepan, Terluar, dan Terpencil).

Keberadaan SPBU di wilayah tersebut sangat vital bagi upaya pemerintah mendongkrak perekonomian di daerah terpencil itu.

Pengoperasian empat SPBU tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat karena kini warga bisa menikmati harga resmi yang sama dengan wilayah lainnya di Indonesia.

"Dengan demikian, mobilitas masyarakat akan semakin tinggi namun lebih efisien sehingga diharapkan perekonomian juga bergerak lebih cepat," ujar Agus.

Sebelum pengoperasian SPBU tersebut, masyarakat Nias Barat yang menggunakan BBM untuk transportasi darat, laut, dan usaha perikanan seharga Rp9.000 per liter untuk Premium dan Rp8.000 per liter untuk Solar.

Sedangkan di Kepulauan Mentawai, masyarakat terpaksa membeli Premium dengan Rp10.000 per liter dan Solar Rp8.500 per liter.

Dengan keberadaan SPBU yang menerapkan BBM Satu Harga itu, kini masyarakat di daerah terpencil itu bisa membeli Premium dengan harga Rp6.450 dan Solar Rp5.150 per liter.

"Sinergi yang kuat dari semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan investor sangat diperlukan dalam merealisasikan salah satu bagian dari Nawacita Presiden RI untuk mewujudkan ketahanan energi nasional hingga pelosok nusantara," kata Agus Taufik. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: