Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kembangkan Pelabuhan Indonesia Timur, Pelindo IV Gandeng China Construction

Kembangkan Pelabuhan Indonesia Timur, Pelindo IV Gandeng China Construction Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV menggandeng PT China Communication Construction Engineering Indonesia guna menggarap potensi pengembangan pelabuhan di Kawasan Timur Indonesia. Tahap awal, kerjasama tersebut masih berupa studi terkait potensi pengembangan pelabuhan.?
Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung, mengatakan kerja sama tersebut tentunya menguntungkan BUMN yang bergerak di bidang pelabuhan. Musababnya, pengembangan pelabuhan di Kawasan Indonesia Timur, untuk ongkos studinya saja terbilang sangat besar. Adapun PT Pelindo IV tidak memiliki cukup dana.?
"Saya sampaikan terus terus terang ke investor bahwa Pelindo IV tidak memiliki finansial yang cukup untuk melakukan studi karena mahal. Makanya, kami kerjasamakan dengan China melalui MoU untuk studi di semua lokasi (pelabuhan) di Indonesia Timur," kata Doso, di sela acara Pelindo IV Port Run, Minggu, (4/12/2017).
Menurut Doso, perusahaan China yang digandengnya bekerjasama bukanlah sembarangan perusahaan. Induk perusahaannya yakni China Communication Construction Company merupakan holding BUMN di Negeri Tirai Bambu. "Seperti Temasek Holdings di Singapura. Mereka ini punya market di bidang pertambangan dan energi di Kaltim dan malah ngajak Pelindo," tutur dia.
Disinggung perihal kerja sama riil dan nilai investasi, Doso menyebut belum bisa dipaparkan lebih detail. Toh, tahap awal kerja sama kedua-belah pihak memang masih sebatas studi potensi pengembangan pelabuhan di Indonesia Timur. "Belum bisa dong diestimasi nilai investasinya karena kan masih studi," ucap Doso.
Yang pasti, Doso menyebut kalau pun ada kerjasama lanjutan, PT Pelindo IV akan merujuk pada aturan perundang-undangan. BUMN di bidang pelabuhan itu akan bertindak sebagai operator pelabuhan. Hal tersebut menjadi persyaratan mutlak yang harus diterima untuk memastikan kerja sama dapat menguntungkan rakyat Indonesia.
"Diharapkan kerja sama itu membuka cukup lapangan kerja bagi rakyat Indonesia," pungkas Doso.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: