Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKS: Pemindahan Ibu Kota Israel Bakal Pancing Konflik Baru

PKS: Pemindahan Ibu Kota Israel Bakal Pancing Konflik Baru Kredit Foto: Antara/Reuters/Ammar Awad
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana Presiden AS Donald Trump mendukung pemindahan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem sangat kontraproduktif dalam penyelesaian konflik Palestina, kata Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Rofi Munawar.

"Memindahkan ibukota Israel ke Yerusalem sesungguhnya akan semakin meningkatkan konflik dan ketegangan yang berkepanjangan di Timur Tengah. Hal ini disebabkan karena Yerusalem merupakan salah satu episentrum perjuangan utama bagi bangsa Palestina," kata Rofi Munawar dalam keterangan tertulis, Senin (4/12/2017).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu menegaskan, selain bertentangan dengan resolusi internasional, hal itu akan membuat ketegangan memuncak di Timur Tengah.?Legislator asal Jawa Timur ini menambahkan, relokasi kedutaan besar AS bersamaan dengan rencana menetapkan Yerusalem sebagai ibukota Israel merupakan salah satu janji kampanye Trump saat pemilihan Presiden.

Namun, lanjutnya, ironisnya kebijakan luar negeri AS ini secara faktual sangat merugikan dan tidak mempertimbangkan kepentingan Palestina.

"Trump selama ini telah secara jelas menjadikan Yerusalem dan Palestina sebagai komoditas kampanye dalam pemilihan presiden, hal ini dilakukan sebagai cara mencari dukungan dari kalangan Yahudi," paparnya.

Rofi juga menjelaskan sejumlah alasan mengapa Yerusalem tidak bisa dijadikan ibukota oleh negara Israel, diantaranya resolusi yang telah dikeluarkan oleh Komite Warisan Budaya Organisasi Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) yang memutuskan hilangnya kedaulatan Israel atas Kota Al-Quds (Yerusalem) yang diduduki.

Sebagaimana dikutip kantor berita Reuters, Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menyatakan, setiap langkah Amerika Serikat mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel akan mendorong ekstremisme dan kekerasan.?Dia mengutarakan hal tersebut setelah pejabat tinggi pemerintah Amerika Serikat mengatakan Presiden Donald Trump kemungkinan membuat pengumuman pada pekan depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: