Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nurdin Halid Paparkan 3 Kriteria Calon Ketua Umum Golkar

Nurdin Halid Paparkan 3 Kriteria Calon Ketua Umum Golkar Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Ketua Harian DPP Golkar, Nurdin Halid (NH), mengungkapkankan sedikitnya ada 10 kader partai berlambang beringin yang layak menjadi ketua umum menggantikan Setya Novanto (Setnov). Dari sederet figur itu, Golkar harus memilih yang terbaik demi mengembalikan kejayaan partai yang didirikan sejak 1964.
NH memaparkan ada tiga kriteria utama calon ketua umum Golkar. Pertama, figur tersebut harus dapat menjadi simbol partai dan bekerja ekstra menghadapi pilkada serentak 2018 serta pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2019. Terlebih, waktu kerja efektif menghadapi kontestasi politik tersebut terbilang sangat singkat.?
"Kriteria kedua, figur itu harus mengakar dikenal oleh konstituen dan kader Golkar sehingga tidak perlu lagi dilakukan penyesuaian. Dan, kriteria ketiga adalah figur itu tidak memiliki banyak masalah, setidaknya dalam satu tahun mendatang," kata NH, di Makassar, Selasa, (5/12/2017) .
Dari 10 figur yang disebut layak memimpin Golkar, NH menyebut Airlangga Hartarto, Idrus Marham, Titiek Soeharto, Aziz Syamsuddin dan Indra Bambang Utoyo. "Di Golkar itu banyak kader, jadi terlalu sedikit kalau disebut hanya ada tiga kader calon ketua umum," ujar NH yang juga Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).
Disinggung perihal peluangnya memimpin Golkar, NH menegaskan sama sekali tidak tertarik. Pasalnya, ia telah berkomitmen maju pada Pilgub Sulsel 2018. Mantan Ketua PSSI itu telah berjanji ke masyarakat Sulsel untuk fokus pada kontestasi politik lima tahunan tersebut. "Saya tidak pernah kejar kekuasaan, saya mau mengabdi di Sulsel," tuturnya.
Bursa calon ketua umum Golkar kembali menguat setelah wacana pelaksanaan musyawarah luar biasa atau munaslub menguat. NH mengakui munaslub mutlak dilakukan. Tapi, keputusan akhir bergantung pada hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas). Dalam waktu dekat, Golkar akan menggelar rapat pleno untuk menetapkan jadwal rapimnas.
"Dalam rapimnas nanti baru bisa diputuskan apakah perlu menggelar munaslub atau tidak," pungkas dia.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: