Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Sulut BEI Kenalkan Saham ke Anak SMA

Di Sulut BEI Kenalkan Saham ke Anak SMA Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Manado -

Bursa Efek Indonesia terus memperkenalkan saham sejak dini kepada para siswa di Provinsi Sulawesi Utara agar siswa mengenal saham .

"Hal ini dilakukan sehingga sejak masih siswa sudah mengenal bursa saham sebagai salah satu alternatif investasi," kata Kepala BEI Perwakilan Sulut Fonny The di Manado, Selasa (5/12/2017).

Dengan edukasi dan sosialisasi ini, ke depan pertumbuhan investor akan semakin besar.

"Sudah beberapa tahun ini kami melakukan edukasi kepada siswa SMA agar mereka siap menjadi investor saat menjadi mahasiswa," katanya.

PT BEI mencoba mengenalkan pasar modal sedini mungkin.

Ia mengakui, anak SMA belum begitu mengerti mengenai pasar modal. Anak-anak SMA diajarkan terlebih dahulu cara mengelola keuangan yang baik sebelum diajarkan berinvestasi.

Dia menjelaskan jika dibandingkan dengan negara tetangga (Asia Tenggara), keterlibatan pemuda di Indonesia dalam pasar modal masih kalah. Untuk itu, sosialisasi kepada generasi muda seperti siswa SMA semakin digalakkan.

Pengetahuan tentang pasar modal sedini mungkin sangat berpengaruh saat mereka sukses. Mereka jadi tahu investasi di pasar modal.

"Salah satu caranya dengan pendidikan sedini mungkin tentang pasar modal kepada anak-anak muda," ungkap dia.

Potensi investor pasar modal dari usia muda sangat besar di Indonesia karena untuk bermain saham sudah bisa dilakukan melakukan perangkat lunak.

Ia menilai, pengguna telepon genggam paling banyak berada di Indonesia. Jika, semakin banyak pemuda yang melek investasi maka, bisa mendongkrak investasi di Indonesia.

"Generasi muda ingin yang mudah, cepat, harga paling murah, dan aman," jelasnya.

Ia berharap, ketertarikan generasi muda semakin tinggi di bidang pasar modal.

Edukasi dan sosialisasi tentang pasar modal terus masif dilakukan juga oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hal ini untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal.

Sebab, katanya, sejauh ini tingkat literasi dan inklusi pasar modal masih jauh di bawah tingkat literasi dan inklusi keuangan.

Pihaknya juga tidak hentinya melakukan edukasi dan sosialisasi, agar masyarakat semakin tertarik berinvestasi di pasar modal.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: