Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kawasan Perbatasan Jadi Poros Utama Bangkitkan Perekonomian Nasional

Kawasan Perbatasan Jadi Poros Utama Bangkitkan Perekonomian Nasional Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi meyakini, bahwa pengembangan daerah perbatasan dan tertinggal menjadi poros kekuatan baru untuk ekonomi nasional dengan membangun Indonesia dari pinggiran dan memperkuat kabupaten daerah.

Direktur Pengembangan Daerah Perbatasan, Endang Supriyani mengatakan, pengembangan daerah perbatasan dan tertinggal harus menjadi perhatian utama secara bersama, karena daerah perbatasan telah ditetapkan menjadi salah satu kawasan strategis nasional. Selain itu, kata Endang, komitmen ini telah tertuang dalam UU No 43 tahun 2008, di mana pengelolaan kawasan perbatasan menjadi salah satu fokus utama untuk wilayah negara.

?Memperkuat kabupaten daerah perbatasan dapat melalui berbagai potensi lokal yag dimiliki. Dengan memperkenalkan potensi daerah seperti, industri, UMKM, perdagangan, perkebunan, pertanian, perbankan ,budaya, wisata dan investasi,? tegas Endang di sela acara Forum Bisnis dan Pengembangan Investasi serta Expo Daerah Perbatasan 2017 di Surabaya, Rabu (5/12/2017).

Lebih lanjut Endang menjelaskan, bahwa sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 nanti. Prioritas wilayah perbatasan tersebar di 13 provinsi, yang terdiri dari 41 kab/kota, sedangkan dari jumlah tersebut yang masih masuk dalam kategori kabupaten tertinggal sebanyak 23 kabupaten dengan 109 kecamatan prioritas dengan total 1.254 desa.

?Kita menyadari bahwa potensi sesungguhnya sumber daya alam di daerah perbatasan sangat melimpah, ?tetapi masih belum bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat,? ungkapnya

Ia berharap, pembangunan daerah perbatasan perlu dilakukan secara inklusif, dengan pembangunan pada aspek perbaikan ekonomi secra masif dan mendorong tumbuhnya iklim investasi di daerah perbatasan, yang sesuai dengan potensi lokal serta memperhatikan pelestarian lingkungan dan kearifan lokal.

?Pembangunan ini akan dapat terwujud jika kita tak hanya mengandalkan investasi dari pemerintah saja, melainkan juga perlu adanya sinergitas antara investasi pihak swasta dan masyarakat lokal secara menyeluruh,? pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: