Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Quipper Wakili Asia Tenggara di Global Education Technology 2017

Quipper Wakili Asia Tenggara di Global Education Technology 2017 Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai perusahaan edukasi teknologi global yang telah berkiprah di industri edutech sejak 2010, Quipper berkesempatan berbagi pengalaman mengenai ekspansi bisnis yang dilakukan di kawasan Asia Tenggara. Pengalaman tersebut disampaikan oleh Takuya Homma, Founding Member dan Country Manager Quipper Indonesia dalam acara Global Education Technology Summit and Expo 2017 yang diadakan di Beijing, 14-16 November 2017.

Global Education Technology (GET) Summit and Expo adalah sebuah wadah bagi pelaku industri edutech untuk berbagi wawasan, pengalaman dan solusi seputar layanan pendidikan. Lebih dari 3.000 peserta dari seluruh dunia hadir pada pagelaran akbar bagi industri edukasi teknologi terbesar di dunia seperti Tencent, Harvard Business School, EduSpike, Steve Jobs School, EduLab, dan masih banyak lagi. Beberapa perusahaan "unicorn" di industri ini juga turut hadir dan menjelaskan apa yang menjadi tantangan mereka.

Selama tiga hari, perhelatan GET Beijing 2017 berfokus pada topik mengenai Artificial Inteligence (AI), ekspansi global dan bagaimana cara agar para siswa terus termotivasi untuk belajar.

Dalam sesi yang berjudul ASEAN's Growth Tigers-Insight into the Edtech Markets of Vietnam and Indonesia, Takuya Homma? bersama dengan perusahaan edutek Topica dan Yola, membahas berbagai macam topik termasuk pentingnya lokalisasi konten. Mereka juga membahas mengenai bagaimana cara berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan di industri, dan apa yang membawa Quipper, Topica serta Yola meraih sukses di setiap negara.

Pada kesempatan tersebut, Takuya Homma mengatakan saat ini layanan berbayar Quipper telah digunakan oleh setengah juta pelanggan di dunia. Angka ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia dan menunjukkan potensi besar yang dimiliki Asia Tenggara, terutama Indonesia.

"Kami percaya Quipper dapat menjadi jembatan bagi para praktisi pendidikan untuk bekerja sama dan berkolaborasi sehingga dapat menjawab tantangan pendidikan," kata Takuya, Jakarta, Rabu (6/12/2017).

Saat ini Quipper mempunyai lebih dari 4 juta siswa yang terdaftar di seluruh dunia, dan terus melakukan kolaborasi dengan guru sekolah serta pemerintah, termasuk kerja sama dengan 50 dinas pendidikan di Indonesia seperti Rokan Hulu, Aceh Singkil, Minahasa Selatan, Bantaeng, Palembang hingga Balikpapan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: