Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

November 2017, Harga ICP Naik Jadi USD59,34 Per Barel

November 2017, Harga ICP Naik Jadi USD59,34 Per Barel Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga minyak mentah Indonesia (ICP) meningkat pada November 2017. Berdasarkan perhitungan formula ICP, harga rata-rata pada bulan lalu sebesar USD59,34/barel atau naik USD 5,33/ barel dari USD54,02/barel pada Oktober.

Peningkatan juga terjadi pada harga minyak nasional Sumatra Light Crude (SLC) menjadi USD59,83/barel. SLC naik sebesar USD5,12/barel dari Oktober yang mencapai USD54,71/barel.

Dalam keterangan tulis yang diterima Warta Ekonomi, peningkatan harga minyak mentah Indonesia tersebut sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan beberapa faktor.?

Pertama, negara-negara OPEC sepakat memperpanjang kesepakatan untuk membatasi produksi sepanjang tahun 2018. Kedua, berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) di November 2017 dimana komitmen negara-negara Non-OPEC untuk membatasi produksi mencapai 107% pada Oktober 2017.

Ketiga, berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA)-USA, tingkat stok mingguan minyak mentah komersial Amerika Serikat dan distillate fuel oil selama November 2017 mengalami penurunan dibandingkan dengan Oktober 2017.?

Penyebab lainnya adalah pengaliran minyak melalui pipa dari Kanada menuju Amerika Serikat yang selama ini sekitar 560 ribu barel per hari mengalami partial shut down akibat kebocoran pada pipa. Hal ini mengakibatkan volume minyak yang disuplai dari Kanada kepada Amerika Serikat sampai akhir November 2017 hanya mencapai 15% dari volume normal. Hal ini berlangsung hingga waktu yang belum dapat ditentukan.?

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi antara lain oleh meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah antara Arab Saudi dan Iran. Selain itu, juga terdapat ketidakstabilan politik dalam negeri di Arab Saudi.

Faktor lainnya, Arab Saudi mengurangi ekspor minyak mentah hingga sebesar 120 ribu barel dibandingkan ekspor pada Oktober 2017 dan gempa bumi yang terjadi di Iran dan Irak pada 12 November 2017 menyebabkan terganggunya produksi minyak mentah dari kedua negara tersebut.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: