Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasar Cryptocurrency Lebih Berharga dari JPMorgan, Kok Bisa?

Pasar Cryptocurrency Lebih Berharga dari JPMorgan, Kok Bisa? Kredit Foto: Reuters/Edgar Su
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai pasar total cryptocurrencies naik tipis ke rekor tertinggi lainnya di hari Rabu, melebihi nilai salah satu bank terbesar A.S.

Kapitalisasi pasar gabungan semua mata uang digital mencapai titik tertinggi sepanjang masa lebih dari $370 miliar sekitar pukul 06.50 waktu London, menurut data Coinmarketcap. Angka ini digarap dengan mengalikan harga cryptocurrency dengan total volume mata uang digital yang beredar.

Nilai pasar mereka melampaui JPMorgan, yang saat ini mencapai $366,8 miliar. Jamie Dimon, kepala eksekutif bank tersebut, telah menjadi pengkritik 'keras' tentang bitcoin, yang notabene merupakan cryptocurrency terbesar di dunia saat ini.

Dimon telah menyebut bitcoin sebuah "penipuan" yang pada akhirnya akan "meledak." Bitcoin melonjak di atas $12.000 untuk pertama kalinya pada hari Rabu (6/12/2017), mengangkat seluruh pasar, sebagaimana dikutip dari CNBC, Rabu (6/12/2017).

Para ahli percaya lebih banyak uang dari institusional akan mengalir ke bitcoin karena beberapa pertukaran derivatif mempersiapkan untuk mengenalkan kontrak berjangka untuk mata uang digital.

Kontrak berjangka memungkinkan para trader untuk setuju untuk membeli atau menjual aset dengan harga yang telah ditentukan di kemudian hari. Hal ini memungkinkan spekulasi pergerakan harga dan lindung nilai, sesuatu yang diyakini oleh para pendukung akan mengurangi volatilitas pada bitcoin, aset yang notabene sangat tidak stabil.

Mata uang digital lainnya, IOTA, juga melihat tren kenaikan di pasar cyptocurrency. IOTA mencapai $5 untuk pertama kalinya pada hari Rabu, setelah naik lebih dari 90 persen dalam 24 jam terakhir, dan mengganti Ripple's XRP sebagai cyptocurrency keempat terbesar di dunia. IOTA mulai rally awal pekan ini menyusul pengumuman kemitraan antara jaringan blockchain dan perusahaan teknologi besar termasuk Microsoft dan Samsung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: