Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Digital Banking, Bikin Bank Semakin Tak Kasat Mata

Digital Banking, Bikin Bank Semakin Tak Kasat Mata Kredit Foto: Ibtimes.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masyarakat Indonesia termasuk pengguna internet paling aktif di dunia. Menurut laporan We Are Social,?Hootsuite, dan Global Web Index 2017, rata-rata orang Indonesia menghabiskan sekitar 8 jam dan 43 menit untuk berselancar di internet setiap hari. Hampir empat jam di antaranya mengakses melalui perangkat mobile.

Alhasil, teknologi digital telah mengubah perilaku, dan mau tak mau dunia bisnis perlu menyesuaikan dengan perkembangan ini. Konsumen tidak perlu lagi ke toko untuk berbelanja atau menyetop taksi di pinggir jalan. Tinggal klik dari layar handphone, barang atau jasa yang dibutuhkan akan diantarkan ke tujuan.

Hal ini juga berlaku pada dunia perbankan. Nasabah tidak lagi perlu ke bank untuk melakukan transaksi. Kehadiran digital banking telah mendatangkan berbagai kemudahan bagi para nasabah. Hanya dengan mengunduh aplikasi ini di ponsel, nasabah dapat membuka rekening bank hingga menempatkan dananya tanpa perlu mendatangi kantor cabang bank.

"Kalau dari sudut pandang kami melihatnya, perbankan akan semakin tidak kelihatan," kata Leonardo Koesmanto, Head of Digital Banking?Bank DBS Indonesia di Jakarta, Kamis (7/12/2017).

Maksudnya, lanjut dia, jika sebelumnya orang mengatakan akan ke bank artinya datang ke kantor bank. Ke depannya, mereka akan mengatakan nge-bank?untuk melakukan aktivitas perbankan, dan itu tidak perlu pergi ke mana-mana, cukup dari genggaman.

"Bank is not somewhere you go. Dimana ke depannya, nge-bank akan sama seperti saya nge-WA (Whatsapp). Jadi, itu bisa dilakukan secara cepat," ujarnya.

Paulus Sutisna, President Director Bank DBS Indonesia mengatakan, DBS berkomitmen untuk membentuk masa depan perbankan Indonesia, salah satunya melalui Digibank. Digibank menampilkan desain aplikasi yang sederhana dengan user interface yang interaktif.

Dari segi inovasi, Digibank menggabungkan empat fitur, yakni biometrik untuk pengenalan diri nasabah; virtual assistant berteknologi artificial intelligence; spending tracker untuk perencanaan dan pengawasan finansial; serta soft token yang memberikan pengamanan tingkat tinggi.

Nantinya setelah mengunduh aplikasi di ponsel, calon nasabah dapat mendaftar untuk membuka rekening. Lalu mengatur jadwal bertemu dengan agen Digibank untuk membantu proses pembukaan rekening menggunakan alat biometrik.

Jika sudah terdaftar, nasabah dapat memanfaatkan sejumlah layanan dalam aplikasi untuk melakukan aktivitas perbankan. Mulai dari transfer antar rekening hingga penempatan dana di produk perbankan.

Salah satu fitur unggulan Digibank lainnya adalah Virtual Assistant (VA), yakni machine learning chatbot yang berteknologi Artificial Intelligence. Nasabah dapat mengajukan berbagai pertanyaan terkait rekeningnya pada VA tanpa perlu menghubungi call center.

Misalnya, nasabah cukup mengetik "Berapa jumlah saldo dalam rekening saya?" atau "Tolong tunjukkan lima transaksi terakhir saya". Kemudian, VA akan memberikan jawaban sehingga nasabah tidak perlu lagi menghubungi agen call center untuk mengetahui informasi rekeningnya.

"Setelah diluncurkan di India dengan antuasiasme tinggi, saat ini sudah 85 persen. Di Indonesia, akurasinya sudah 55 persen dan terus meningkat," kata Leonardo Koesmanto.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: