Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BJB Optimis Ekonomi Indonesia Tahun Depan akan Moncer

BJB Optimis Ekonomi Indonesia Tahun Depan akan Moncer Kredit Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Warta Ekonomi, Labuan Bajo -
PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR)?optimistis kondisi ekonomi perseroan di tahun depan tetap akan moncer. Pasalnya, tahun depan?prospek perekonomian nasional yang mulai menunjukkan pemulihan di tengah kondisi global yang belum menentu.
?Kami tetap optimistis terhadap pertumbuhan dan kinerja perbankan khususnya Bank BJB, di tengah kondisi pemulihan perkonomian global,? ujar?Senior Vice President Corporate Secretary Bank BJB, Hakim Putratama, dalam acara Media Gathering Bank BJB.
Selain itu, adanya?pandangan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyatakan angka pertumbuhan ekonomi nasional 5,4 persen merupakan skenario optimistis namun cukup realistis untuk dicapai pada tahun depan.?
Kemudian juga, perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) yang melihat jika tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan positif. Perekonomian Indonesia pun berada dalam tren pemulihan yang ditandai dengan semakin tingginya pertumbuhan ekonomi yang dicapai dari 5,01 persen pada 2015, menuju pada level 5,3 persen pada tahun depan.?
Pasalnya, pemerintah juga telah menyusun asumsi makro ekonomi 2018. Pertumbuhan ekonomi diyakini dapat berada pada level 5,4 persen atau naik sekitar 0,2 persen dibandingkan proyeksi pertumbuhan tahun ini di level 5,2 persen. Asumsi inflasi pun di patok pada level 3,5 persen plus minus 1 persen serta nilai tukar rupiah Rp13.500 per dolar AS.
Konsumsi rumah tangga dan investasi swasta diharapkan dapat menjadi kontributor utama pertumbuhan utama, selain juga dari pertumbuhan ekspor yang akan berdampak positif pada penguatan nilai tukar. Di mana, tahun depan konsumsi rumah tangga diprediksi naik menjadi 5,1 persen dan investasi swasta naik 6 persen.
Meski tahun ini pertumbuhan kredit berada di bawah 10 persen, proyeksi pertumbuhan lebih moderat terjadi di 2018 sehingga diharapkan berada pada rentang 10-12 persen. Konsolidasi antara perbankan dan dunia usaha tidak akan seketat tahun ini karena itu permintaan kredit juga meningkat.
Sementara itu, lanjut dia, peningkatan permintaan kredit tersebut juga sejalan dengan rencana penurunan suku bunga yang sudah dilakukan oleh Bank Indonesa (BI) pada tahun ini yang dampaknya baru akan dirasakan masyarakat dan dunia usaha mulai akhir tahun 2017.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: