Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cucu Usaha United Tractors Lakukan Ekspor Coking Coal Perdana

Cucu Usaha United Tractors Lakukan Ekspor Coking Coal Perdana Kredit Foto: Freeport Indonesia
Warta Ekonomi, Labuan Bajo -

PT Suprabari Mapanindo Mineral (PT SMM) yang merupakan anak usaha?PT Tuah Turangga Agung (bagian dari grup Pamapersada Nusantara dan anak perusahaan PT United Tractors Tbk)?telah berhasil melakukan penjualan dan pengapalan perdana atas produk coking coal sejumlah 50.000 ton pada tanggal 5 Desember 2017 lalu, dengan tujuan ke India.?Padahal, PT SSM ini belum lama diakuisisi oleh TTA di bulan Maret 2017.?

Head of Corporate Secretary United Tractors, Sara K Lubis mengungkapkan jika pengapalan perdana tersebut ditandai dengan kegiatan pemuatan produk coking coal ke tongkang yang bertempat di Intermediate Stock Pile (ISP) Teluk Timbau.?
?Pengapalan perdana ini menandai bangkitnya kembali kegiatan operasional (produksi dan penjualan) PT SMM setelah diakuisisi oleh PT Tuah Turangga Agung,? ujarnya, daam keterangan resminya.?

Lebih lanju, Sara berharap pengapalan ekspor perdana ini akan diikuti dengan penjualan domestik maupun ekspor ke pasar Asia (Jepang, India, Korea, China), untuk keperluan steel mills atau pabrik baja.
Lokasi tambang PT SMM bertempat di Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah dengan tipikal Semi Hard Coking Coal (SHCC). Luasan tambang adalah sebesar 23.940 hektar dengan cadangan sebanyak 44,1 juta ton. Untuk tahun 2018, PT SMM telah mentargetkan penjualan sebanyak 1,3 juta ton.
?Fokus perusahaan ke depan adalah memastikan kesinambungan kualitas terbaik dari produk coking coal yang dihasilkan, serta mengoptimalkan rantai pasokan coking coal dari lokasi tambang sampai lokasi ISP. Pengangkutan dan pengelolaan stok coking coal di port dan ISP menjadi hal yang sangat krusial, mengingat lokasi tambang yang berada di Kabupaten Barito Utara memiliki tantangan tersendiri dalam jalur distribusi melalui sungai yang hanya bisa dilayari selama 8 bulan (sisa 4 bulan musim kering),? tukasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: