Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Natal dan Tahun Baru, Dinas Perdagangan Lakukan Sidak

Jelang Natal dan Tahun Baru, Dinas Perdagangan Lakukan Sidak Kredit Foto: Antara/Rahmad
Warta Ekonomi, Bekasi -

Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, akan melakukan inspeksi dadakan (Sidak) ke sejumlah pasar secara acak bila harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang signifikan menjelang libur hari raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

"Ini sebagai upaya dalam melihat sebab dan akibat krnaikan harga, baik ditingkat distributor maupun pedagang," kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Abdul Rofiq di Kabupaten Bekasi, Minggu.

Menurut dia pada minggu pertama dan kedua bulan November 2017 terlihat beberapa bahan pokok seperti harga cabai mengalami kenaikan dan sayur terus menurun.

Namun pada minggu ketiga dan empat harga cabai turun sedangkan beberapa komoditi sayuran mengalami kenaikan antara Rp250-Rp1.500 untuk setiap kilogramnya.

Hal ini tentunya akan terus mendapatkan perhatian guna menekan harga ubtuk menjadi stabil.

Oleh karena itu dalam menyikapi masalah harga maupun pasokan kebutuhan pokok, Dinas Perdagangan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat.

Ini dilakukan agar mendapatkan solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan harga. Pasalnya harga pada tingkat petani masih tetap stabil.

Seperti halnya harga tomat di pasar Cikarang dari Rp7.000 menjadi Rp10.000 perkilogramnya. Lain halnya di Pasar Tambun sebesar Rp10.000 perkilogram yabg terhitung dari minggu pertama dan kedua.

Sampel dua pasar tersebut telah menunjukkan ketidaksinkronan harga. Oleh sebab itu, Dinas Perdagangan akan mengambil kebijakan dalam mengetahui perbedaannya.

Ia menambahkan selain tomat, harga sayuran yang mengalami kenaikan antaranya wortel Rp9.000 menjadi Rp10.500 perkilogram dan Kol dari Rp9.000 menjadi Rp9.250 begitu juga kacang hijau dari Rp18.750 menjadi Rp19.000 perkilogramnya.

Sementara itu sakah seorang Pedagang Pasar Cikarang, Siti Rohaya (40) membenarkan bahwa harga sayuran bergerak fluktuatif.

Selain itu sering kalinya barang yang ada tidak sesuai kualitasnya atau banyak kebutuhan pokok yang tidak layak jual.

Oleh sebab itu meminta pemerintah daerah untuk ambil bagian agar dapat kembali menyetabilkan harga kebutuhan pokok.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: