Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disperindagkop Pastikan Stok Sembako Aman

Disperindagkop Pastikan Stok Sembako Aman Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Warta Ekonomi, Samarinda -

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Timur memastikan stok sembilan bahan pokok masih aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat hingga 4-5 bulan ke depan.

"Dari pantauan di sejumlah pasar besar di Kaltim, stok sembako cukup aman. Jadi, masyarakat tidak perlu resah dan diimbau membeli barang sesuai kebutuhan saja, tidak perlu berlebihan," kata Kepala Disperindagkop UKM Kaltim Fuad Asaddin di Samarinda, Minggu.

Data Disperindagkop Kaltim mencatat stok beras bulog mencapai 15.899 ton, beras non-Bulog 199.235 ton, gula pasir 49.878 ton, minyak goreng 31.120 ton, tepung terigu 33.645 ton, telur ayam 14.565 ton, daging sapi 6.125 ton, dan daging ayam 12.875 ton.

Fuad juga menerangkan bahwa harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan tahun baru masih cukup stabil, semisal harga beras medium yang rata-rata dijual Rp10.000 per kilogram, sementara harga tertinggi ditetapkan Rp9.950 per kilogram.

Untuk harga daging beku, saat ini masih dijual sekitar Rp95.000 per kilogram, ayam kampung Rp38.000-Rp40.000 per ekor, harga telur ayam boiler berkisar Rp23.000-Rp25.000 per kilogram, dan telur ayam kampung Rp36.000-Rp40.000 per kilogram.

Adapun harga bawang merah berkisar Rp23.000-Rp25.000 per kilogram, dan bawang putih sekitar Rp21.000 per kilogram.

Secara keseluruhan, lanjut Fuad, kenaikan harga barang kebutuhan pokok tidak signifikan, karena pemerintah sudah bekerja keras melakukan antisipasi agar tradisi kenaikan harga setiap menjelang hari besar keagamaan tidak terjadi.

"Oleh karena itu, pola pikir masyarakat harus diubah, bahwa setiap menjelang hari-hari besar keagamaan tidak ada kenaikan harga kebutuhan, karena sebelumnya kita sudah melakukan antisipasi dengan memperbanyak stok," tambahnya.

Fuad juga berharap partisipasi dan laporan masyarakat sangat diperlukan jika terjadi kenaikan harga akibat kekosongan stok, sehingga bisa dilakukan antisipasi pencegahan dan tidak menimbulkan dampak lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: