Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hubungan China-Australia Memanas, Apa Sebabnya?

Hubungan China-Australia Memanas, Apa Sebabnya? Kredit Foto: Reuters/Edgar Su
Warta Ekonomi, Jakarta -

Media Australia melaporkan adanya campur tangan China di Australia sebagai sebuah hal yang rasis dan paranoid, surat kabar terkemuka China mengatakan, Senin (11/12/2017), meningkatkan perang kata-kata mengenai kekhawatiran di Australia tentang pengaruh China di negara tersebut.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan pekan lalu bahwa dia menanggapi dengan sangat serius bahwa Partai Komunis China berusaha mencampuri urusan negaranya.

Turnbull mengatakan bahwa kekuatan asing membuat "usaha yang belum pernah terjadi sebelumnya dan semakin canggih untuk mempengaruhi proses politik" di Australia dan dunia. Dia mengutip "laporan mengganggu tentang pengaruh China".

Pemerintah China telah memprotes ucapan tersebut, dan pada hari Senin (11/12/2017), Harian Rakyat Komunis yang berkuasa meningkatkan serangan tersebut.

"Laporan di media Australia telah penuh dengan imajinasi, membuat serangan tak berdasar terhadap pemerintah China dan telah memfitnah para pelajar dan orang China yang tinggal di Australia dengan serius," surat kabar tersebut mengatakan dalam sebuah komentar, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (11/12/2017).

"Jenis paranoia histeris ini memiliki nada rasis, dan telah menodai citra Australia sebagai masyarakat multikultural," tulis People's Daily.

Komentar tersebut dipublikasikan dengan nama pena "Zhong Sheng", yang berarti "Suara China", yang sering digunakan untuk memberikan pandangan harian tersebut tentang isu-isu kebijakan luar negeri.

Kekuatan lunak China telah mendapat fokus baru minggu lalu setelah seorang politisi dari Partai Buruh oposisi Australia diturunkan dari pemerintahan yang telah diketahui telah memperingatkan seorang pemimpin bisnis dan anggota Partai Komunis terkemuka di China bahwa teleponnya disadap oleh otoritas intelijen.

Pada bulan Juni, Fairfax Media dan Australian Broadcasting Corporation melaporkan sebuah kampanye terpadu oleh China untuk "menyusup" politik Australia untuk mempromosikan kepentingan China.

Turnbull telah berjanji untuk melarang sumbangan politik luar negeri untuk mengekang pengaruh eksternal dalam politik domestik.

People's Daily mengatakan bahwa China tidak berniat mencampuri politik Australia atau menggunakan kontribusi keuangan untuk pengaruh kari. China adalah mitra dagang terbesar Australia.

"Kedua negara tidak memiliki permusuhan historis atau konflik kepentingan dasar masing-masing dan benar-benar dapat menjalin hubungan baik," tambahnya.

China "mendesak pemerintah Australia dan media untuk menyingkirkan prasangka dan kefanatikan politik dan berpegang pada prinsip penggunaan fakta dalam menangani masalah hubungan dengan China", pungkas surat kabar tersebut.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: